"Posisi terakhir DPT kita saat ini 173.272 orang kami akan terus koordinasi dengan Disdukcapil," katanya.
Hery mengatakan Pemilu Tahun 2019 merupakan tantangan bagi KPU karena pemilihan legislatif dan presiden dilakukan secara serentak.
" Pemilu pertama serentak ini menjadi tantangan terhadap penyelenggaraan pemilu dalam hal ini KPU sebelumnya pemilihan diadakan terpisah pilpres dan pilek.Maka di butuhkan persiapa SDM, dan seluruh regulasi yang bai, " terangnya.
Hery mengatakan partisipasi pemilih di kota Binjai berkisar 65-67 persen. Dia juga menjelaskan kalau Pemilu serentak tahun 2019 ada beberapa hal yang berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya seperti persoalan kampanye dan perhitungan suara.
" Masalah kampanye tahun 2014 dan sekarang berbeda, sekarang spanduk dan beliho di buat oleh KPU. Ada 17 peserta pemilu yang ikut sebagai kontestan, di kota Binjai ada 15 partai yang ikut berkompetisi. Untuk seluruh APK yang di buat oleh KPU diserahkan kepada peserta pemilu selain itu dalam hal sistem perhitungan ada perubahan. Pemasangan spanduk, baliho juga telah ditentukan di mana-mana tempat yang di perbolehkan dan tidak di perbolehkan, ukuran baliho dan spanduk juga telah ditentukan, " jelasnya.
KPU kota Binjai terus melakukan pemutahiran data pemilih, sehingga tidak ada satu pun masyarakat kota Binjai yang tidak dapat memilih, dengan syarat harus memiliki ktp elektronik, meskipun belum masuk ke dalam daftar pemilih tetap.
" kami berkoordinasi dengan disukcatpil Mudah-mudahan dengan pembersihan data agar nantinya tidak ada lagi data yang ganda, " ucapnya. (Ismail)
