Diketahui kondisi jalan tersebut banyak yang berlobang-lobang bahkan ada juga seperti Kolam.
"Kita harus ekstra hati-hati bila melewati jalan ini, sebab, apabila musim penghujan saat ini maka akan di gengani air sampai setinggi lutut orang dewasa," ungkap Manurung (35) salah seorang warga yang melintas di jalan tersebut pada Minggu (7/10).
Manurung mengaku tak jarang melihat para warga terjatuh saat melewati jalan tersebut. Terlebih saat membawa hasil pertanian mereka. "Ia bang, semalam ada warga jatuh disini saat membawa hasil panen kopinya hendak menjualnya ke Toke arah kota sana. Akan tetapi, akibat jalan tersebut rusak dan digenangi air, ia pun terjatuh beserta hasil panen kopinya. Sehingga kopinyapun tumpah dan berserakan dari karung dan hanya sedikit saja yang bisa di kutip," akunya lagi.
Lain lagi dengan salah seorang warga setempat K. Manurung (47) mengakui ingin memelihara ikan Lele di jalan tersebut. "Minggu depan saya akan beli bibit ikan lele dan akan saya taburkan disini. Lebih baik saya tanam bibit ikan lele disini. Karena Pemerintah seakan tidak ada perhatian terhadap jalan ini," ucapnya serasa kecewa.
Diketahui jalan tersebut adalah salah satu akses menuju Tepian Danau Toba dan juga ke tempat wisata Air Terjun Situmurun Desa Jonggi Nihuta.
Demi mewujudkan Destinasi wisata Danau Toba salah satu program Presiden Republik Indonesia Joko Widodo seharusnya jalan tersebut sudah di perbaiki .
Kadis PUPR Tobasa Darlin Sagala saat dikonfirmasi lewat telepon selulernya terkait hal ini, tidak bisa dihubungi ataupun tidak aktif.(os)
