Irigasi Rusak, Ratusan Hektar Persawahan di Percut Terbengkalai

Sebarkan:
Terbengkalai
Percut Seituan -  Sedikitnya 150 hektare (ha) sawah di Desa Percut Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deliserdang  Provinsi Sumatera Utara kini telantar akibat irigasi teknis yang tidak berfungsi.

Warga Kehilangan produksi padi di Desa Percut akibat sawah yang telantar dan menjadi lahan tidur tersebut mencapai 1200 ton gabah setahun.

Untuk dapat mengolah tanah dari persawahan yang kering itu warga hanya berharap air hujan untuk bisa menanam padi namun bila tidak ada air lahan terbengkalai menjadi semak belukar, hanya sebagian kecil dari warga yang coba menanam sayuran untuk mendapatkan penghasilan.

Menurut  Muhamad Yusuf (75) petani Desa Percut, Jumat (12/10/2018), irigasi tersebut tidak berfungsi sejak 7 tahun lalu. "Bahkan di hulu aliran irigasi sudah ditutup pemukiman warga akibat air sungai tak lagi mengalir kesawah kami," katanya.

Mereka hanya berharap agar ada solusi dari pihak pemerintah kabupaten Deliserdang sehingga petani ini dibantu. "Kami hanya minta air untuk mengaliri persawahan kami agar dapat menanam padi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kami," pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan Bahnur (55) Warga Desa Percut. Katanya, saluran irigasi yang sebelumnya mengaliri sawah masyarakat Dusun 12  Desa percut sudah tertimbun tanah dan semak belukar hingga tak mengaliri air.

"Kami sudah sampaikan pada pihak kecamatan maupun bagian penyuluhan pertanian setempat namun tak pernah digubris. Hingga sampai saat ini kami hanya bisa berharap dari air hujan saja untuk dapat menanam padi. Kini ratusan hektar sawah menjadi semak belukar. Irigasi ada tapi tak bisa dimanfaatkan kami terpaksa setahun sekali turun ke sawah nunggu lahan dibanjiri air hujan," katanya.

Keberadaan irigasi sejatinya membawa manfaat besar bagi pertanian. Tapi yang terjadi di Desa Percut Kecamatan Percut Seituan  justru sebaliknya.

Warga di sana meyakini pembangunan irigasi di kawasan itu telah membuat sawah-sawah mereka tak teraliri air. Kontruksi irigasi dinilai tak berfungsi seperti yang diharapkan. Hal ini sudah berlangsung sejak 7 tahun lalu.(wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini