Tanggulangi Bencana, Pemko Medan Libatkan Marinir

Sebarkan:
Rapat pelibatan Marinir 
MEDAN- Dalam rangka membentuk Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC - PB), Pemerintahan Kota (Pemko) Medan melibatkan Batalyon Marinir Pertahanan ‎Pangkalan (Yonmarhanlan) I.

 Rapat pembentukan yang dipimpin Wakil Wali Kota Medan, akhyar Nasution berlangsung di Ruang Rapat II, Kantor Wali Kota Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Selasa (25/9).

‎ Pembentukan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC - PB) berdasarkan Permendagri No. 46 tahun 2008 tentang pedoman organisasi dan tata kerja BNPB dan Perka BNPB No. 09 tahun 2008 tentang Protap Tim Reaksi Cepat dinyatakan bahwa setiap BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota.

 Maka perlu dibentuk Tim Reaksi Cepat oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang terdiri dari instansi /lembaga teknis /non teknis terkait.

 Rapat yang dibuka oleh Ka. BPBD Kota Medan H. Arjuna Sembiring S. Sos MSP menyampaikan, kondisi Kota Medan saat ini belum memiliki Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB), maka dengan pembentukan tim reaksi cepat ini diharapkan akan cepat,  terintegrasi dan terpadu dalam penanganan bencana di kota Medan.

 "Saat ini Kota Medan memiliki Badan Penanggulangan bencana berupa satgas bencana, dimana kehadirannya adalah karena keterpanggilan dan kemanusiaan," katanya.

 Sementara itu, Wali Kota Medan Drs. H. T.  Zhulmi Eldin S. M. Si dalam sambutannya yang disampaikan oleh Wakil Wali Kota, Akhyar Nasution menjelaskan, pembentukan tim reaksi cepat penanggulangan bencana (TRC-PB)  kota Medan merupakan keputusan Wali Kota Medan.

 "Tujuan dibentuknya ini, untuk mengatasi  bencana diwilayah Kota Medan, maka akan memudahkan koordinasi dan tentunya bantuan akan cepat dan tepat sampai dilokasi bencana," terang Akhyar.

 Danyonmarhanlan I Letkol Marinir James Munthe M. Tr. Hamla menjelaskan, tingginya potensi bencana alam yang terjadi akhir akhir ini,  telah mendesain tim  SAR penanggulangan bencana Yonmrahanlan I.

 Untuk persiapan satu tim SAR akan difasilitasi 1 truk, 2 perahu karet dan didalamnya lengkap dengan peralatan SAR, yang sudah siap digerakkan kapan saja.

 Pembentukan TRC - PB terinspirasi dari pengalaman ketika melaksanakan SAR tenggelamnya Kapal Penumpang di Tigaras Perairan Danau Toba pada bulan Juni 2018 lalu,  setiap bencana dibutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam penanganannya.

 "Dengan keterlibatan kita di Pemko Medan, maka kita mendesain peralatan tim SAR , dalam pemasangannya hanya menghabiskan waktu kurang dari 15 menit posko sudah bisa terpasang ketika sudah sampai di daerah bencana," sebut James Munthe.

Turut hadir dalam rapat itu, utusan dari Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan,  BMKG Kota Medan,  PMI Kota Medan,  PT. PDAM Tirtanadi Medan, Dinas Lingkungan Hidup,  Dinas PUPR, Dinas PU, Dinas Kependudukan,  Dinas Pertanian,  Dinas Kesehatan,  Dinas Perhubungan,  Dinas P2 K,  Dinas Kominfo,  Pusdaops BNPB Kota Medan,  Bappeda, Satpol PP Kota Medan,  Dinas Ketahanan Pangan,  RAPI Kota Medan.

 Rapat berjalan lancar, dengan masing masing perwakilan instansi memberikan saran dan masukan kepada Ka. BPBD Kota Medan untuk digunakan sebagai acuan dalam pembentukan Tim Reaksi Cepat Penanggulanagn Bencana(TRC-PB) Kota Medan.‎ (mu-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini