Soal Tagar #2019GantiPresiden, Kantor DPW PKS Sumut Didemo Ratusan Warga

Sebarkan:
Didemo massa
Kantor DPW PKS Sumatera Utara di Jalan Kenanga Raya, Medan didemo sekitar 300 an warga yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Sumut Peduli NKRI, Senin (10/9/18).

Ratusan warga ini meminta agar PKS membubarkan gerakan #2019gantipresiden. Massa menilai PKS sebagai salahsatu yang memprakarsai gerakan tersebut.

Setibanya di depan Kantor DPW PKS Sumut, massa langsung menyanyikan lagu Indonesia Raya dan melakukan orasi serta membentangkan spanduk dan poster yang bertuliskan PKS jangan gunakan issu SARA di masyarakat berdemokrasi dengan sehat jangan bawa isu agama yang dapat meresahkan Masyarakat Sumut.

Kemudian ada juga spanduk yang bertuliskan Aliansi Masyarakat Sumut Cinta Damai meminta bubarkan tagar 2019 yg diprakarsai PKS yang berdampak pada ketertiban dan kedamaian Sumut.

" Gerakan tagar 2019 ganti presiden adalah gerakan terselubung ingin mengganti Pancasila menjadi paham khilafah di NKRI. Kami ingin Sumut damai NKRI harga Mati jangan adu domba kami Sumut Cinta Damai,"ucap Syahril selaku kordinator aksi.

Dalam orasinya, massa Gerakan Masyarakat Sumut Peduli NKRI menyatakan gerakan #2019 ganti presiden pemecah kesatuan dan persatuan bangsa. Gerakan itu menurut mereka sebagai upaya percobaan Makar di NKRI

"Jangan ada upaya terselubung untuk merubah sistem demokrasi NKRI harga mati,"teriak massa.

Para pengunjuk rasa juga meminta agar jangan gunakan Isu SARA secara berlebihan, hingga akhirnya menimbulkan polarisasi di masyarakat. "Berdemokrasilah dengan sehat, jangan bawa Issu Agama yg bisa meresahkan masyarakat,"sebut Syahril.

Usai berorasi, massa selanjutnya membakar tujuh buah ban bekas di depan Kantor DPW PKS Sumut. Oleh personil Sat Dalmas Dit Sabahara Polda Sumut yang mengamankan aksi kemudian memadamkan api itu dengan cepat.

Massa kemudian membubarkan aksinya. Tidak ada seorang pun pengurus DPW PKS Sumut yang menanggapi aksi massa tersebut.

"Jika tidak ditanggapi aksi kami, kami akan menurunkan massa yang lebih banyak," sebut Syahrir.(dra)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini