Satgas Yonif 121/MK Latih Kerajinan Tangan Warga Perbatasan Indonesia-PNG

Sebarkan:
Selain sebagai Pasukan Pengamanan Perbatasan Negara antara Indonesia dan Papua Nugini (PNG) yang berkedudukan sepanjang garis batas negara di Kabupaten Keerom Provinsi Papua Satgas Yonif 121/MK dari Kodam I/Bukit Barisan Sumatera Utara juga aktif memberikan perhatian kepada warga Indonesia yang ada di wilayah perbatasan.

Hal tersebut dibuktikan dengan melakukan pelatihan kerajinan tangan berupa anyaman dari lidi untuk membuat sesuatu yang dapat dimamfaatkan sehari-hari oleh masyarakat dan tidak menutup kemungkinan hasil kerajinan tersebut untuk dikomersilkan oleh masyarakat itu sendiri guna menambah penghasilan.

Ini merupakan suatu upaya Satgas Yonif 121/MK membantu pemerintah yang langsung diaplikasikan kepada warga negara kita yang ada di wilayah perbatasan dimana masih banyak pemukiman warga tersebut yang jauh dari daerah perkotaan sehingga segala sesuatunya sangat terbatas dan tidak tersedia begitu saja yang dapat diperoleh dengan mudah.

Semenjak bertugas di wilayah perbatasan mulai Februari 2018 hingga bulan September sekarang ini Satgas Yonif 121/MK telah melakukan pelatihan tersebut kepada warga di beberapa kampung, awalnya sikap dan sambutan warga bermacam-macam, ada yang menyambut dengan antusias dan ada yang menyambut dengan biasa-biasa saja. Namun seiring waktu yang berjalan dan intensitas personel Satgas yang terus menerus berinteraksi dengan warga membuat warga yang tidak begitu antusias mulai mencoba dan menjadi tertarik ingin berkreasi.

Anyaman lidi yang dilatihkan kepada warga dibentuk sedemikian rupa sehingga menghasilkan anyaman yang dapat berbentuk keranjang maupun anyaman berbentuk piring. Kegiatan anyaman lidi ini memang awalnya ditujukan untuk kaum wanita namun ada juga kaum lelaki yang tertarik untuk ikut. Seperti halnya di Kampung Kalibom Distik Waris Kabupaten Keerom Papua warga sangat antusias mengikuti pelatihan kerajinan tangan, mereka sudah menghasilkan beberapa karya yang dapat dipakai sendiri maupun dijual di pasar.

Sementara untuk kaum pria diberi pelatihan membuat busur panah dan lukisan dari kulit telur. Khusus untuk lukisan dari kulit telur ini adalah sesuatu yang baru dimana pembuatan lukisan dari kulit telur ini dibuat dari kulit telur ayam yang sudah dipecah-pecah kecil-kecil dan disusun diatas suatu wadah bisa wadah triplek dan membentuk suatu objek sesuai dengan yang diinginkan dan selanjutnya diwarnai. Hal tersebut dapat ditemukan di Kampung Wambes Distrik Mannem Kabupaten Keerom Papua dimana warga sudah dapat membuat sendiri setelah dilakukan pelatihan oleh Satdas Yonif 121/MK. Dan untuk pelatihan busur panah sendiri dilatihkan kepada warga seperti halnya yang sudah dilaksanakan di Kampung Naramben Distrik Skanto Kabupaten Keerom Papua. Walaupun busur panah di Papua bukan merupakan sesuatu yang baru di Papua karena panah merupakan senjata masyarakat Papua secara turun temurun namun busur panah yang dilatihkan kepada warga ini merupakan panah yang lebih modern sehingga selain digunakan untuk berburu dapat juga digunakan sebagai sarana olah raga.


Hasil karya berupa kerajinan tangan warga tersebut sudah pernah dipamerkan pada Hari Kesatuan Gerakan PKK ke 46 tahun 2018 pada bulan April 2018 di Lapangan Swakarsa Arso Swakarsa Kabupaten Keerom Papua yang dihadiri oleh Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat Ibu dr. Ermi Kuntarti Chahyo Kumolo dan juga telah dipamerkan di acara Festival Cross Border  2018 di Skow Jayapura yang merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kementrian Parawisata Republik Indonesia pada bulan Agustus 2018 yang lalu.


Dari semua pelatihan yang dilaksanakan oleh Satgas Yonif 121/MK kepada warga yang hingga kini juga masih berlangsung warga mengucapan terimakasih kepada personel Satgas Yonif 121/MK yang telah memberikan pelatihan keterampilan kepada mereka dan mereka mengatakan sekarang mereka dapat berbuat sesuatu yang sebelumya tidak terpikir oleh mereka karena dilatihkan.(bb)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini