 |
| Keluarga. Inzet: korban semasa hidup |
Lubuk Pakam-Satreskrim Polres Deliserdang mengklarifikasi pemberitaan terkait pembunuhan Salsabila (16) Pelajar kelas 10 SMK Tunas Karya Batang Kuis.
Kasatreskrim Polres Deliserdang AKP Ruzy Gusman menyampaikan, pihaknya dalam kasus ini menetapkan dua orang tersangka yang diduga kuat melakukan pembunuhan berencana pada Salsabila. Dua hari sebelum pembunuhan para pelaku yang berjumlah 3 orang merencanakan perampokan pada korban.
"Ketiganya sudah melakukan pertemuan merencanakan merampok korban dan menghabisinya karena ingin menguasai perhiasan dan barang barang lain milik korban. Tersangka Beni merupakan pacar korban. Sedangkan dua tersangka lain adalah teman korban. Korban dicekik, dipukuli bagian kepala leher dan badan lalu ditelanjangi. Namun karena korban pada saat itu sedang menstruasi tidak diperkosa. Itu terlihat dari temuan softek dengan noda darah di kemaluan korban. Korban dibunuh karena melawan," pungkasnya.
Pelaku Pernah Datang ke Rumah Pura-pura Mau Membantu Mencari Korban
Sementara Orang Tua Korban Saprida Margolak didampingi suaminya Sahir saat ditemui di Polres Deliserdang Kamis siang (27/09/2018) mengatakan baru sekali bertemu Beni, salah satu tersangka.
Katanya, Beni sempat datang ke rumah pada seminggu yang lalu seorang diri dengan alasan akan membantu mencari korban yang pergi dari rumah sejak tanggal 2 September lalu.
"Kami tak menyangka dia pelakunya. Tega kali dia. Kalau datang ke rumah dia pura pura baik. Kejam kali, kami mau dia dihukum seberat beratnya," ucap Saprida sambil menangis tersedu sedu.
Kedua orang tua Salsabila anak pertama dari dua bersaudara ini tampak begitu syock atas kematian anaknya. Sampai saat ini mereka merasa belum bisa percaya atas kematian korban.
Seperti diketahui, Salsabila ditemukan tewas mengenaskan membusuk di parit perkebunan kelapa sawit PT Lonsum Jalan Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa Deliserdang. (wan)
