Pesta Budaya Oang Oang 2018 Resmi Dibuka

Sebarkan:
Pembukaan pesta budaya Pakpak Bharat
Rentak riuh irama genderang yang ditabuh bertalu-talu oleh Bupati Pakpak Bharat, Dr. Remigo Yolando Berutu, M.Fin, MBA, yang diwakili Sekda, Sahat Banurea, S.Sos, M.Si bersama perwakilan Forkopimda dan Ketua Panitia, menjadi penanda resminya dibuka Pesta Budaya Oang-oang 2018, di Lapangan Napasengkut, Salak, pada Rabu (12/09).

Beragam hiburan seperti tarian dan nyanyian juga turut mengisi hari pertama pesta Oang-oang ini yang puncaknya dilaksanakan pada esok hari, Kamis 13 September 2018. Selain itu juga turut menyemarakkan hari pembukaan Pesta Budaya khas Pakpak Bharat ini berbagai perlombaan, antara lain Lomba Musik Tradisional Pakpak dan Lomba/Fashion Show Pakaian Jejap Pakpak yang diikuti oleh seluruh Kecamatan se-Kabupaten Pakpak Bharat.

Event tahunan yang merupakan kali ketiga dilaksanakan pada tahun ini juga merupakan rangkaian dari Calendar of Event Pariwisata Danau Toba dan menjadi agenda pariwisata nasional. Pesta Budaya Oang-oang ini bertujuan untuk lebih mengenal secara lebih mendalam tentang budaya Pakpak, menanamkan rasa cinta dan memiliki terhadap budaya tersebut, serta sebagai ajang promosi pariwisata.

Bupati Pakpak Bharat, sebagaimana diutarakan oleh Sekda, menyebutkan bahwa agenda rutin ini diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas setiap tahunnya. “Kegiatan ini sangat khas dan menarik, yang menampilkan kreativitas masyarakat Pakpak Bharat dan inovasi para pencinta seni budaya Pakpak”, sebutnya dihadapan hadirin seraya menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara, para peserta dari masing-masing kecamatan, para seniman dan budayawan, serta kepada segenap masyarakat Pakpak Bharat atas terselenggaranya acara ini.

Beliau juga berharap Pesta Budaya Oang-oang ini dapat memotivasi masyarakat, terkhusus para seniman, budayawan, pemerhati dan organisasi-organisasi kesenian untuk terus-menerus mengembangkan kreasi dan inovasi sekaligus mengaktualisasi diri melalui aktivitas dan prestasi seni. “Pesta budaya ini juga merupakan bagian pelestarian budaya daerah, karena kita menyadari pentingnya makna kebudayaan dalam rangka memperkenalkan jati diri bangsa, agar tidak tergerus derasnya globalisasi dan modernisasi”, sambung beliau lagi.

Ketua Panitia yang juga Ka. Dinas Pariwisata, Bambang S. Banurea, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa pada pelaksanaan puncak besok diisi dengan kegiatan karnaval kendaraan hias dari masing-masing wilayah dan instansi sekaligus masyarakat yang mempersembahkan luah (cendera mata) khas masing-masing wilayah, dengan berkeliling kota Salak dan berakhir di Lapangan Napasengkut. “Besok juga diisi beragam hiburan seperti tari kolosal, sendra tari dan beragam hiburan lainnya serta akan diakhiri dengan pengumuman para pemenang perlombaan”, pungkasnya. (rel)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini