Kesultanan Langkat Himbau Masyarakat Menjaga Kekondusifan

Sebarkan:

Tengku Chandra Hadi bersalaman dengan Ketua GP Ansor M Rajib


LANGKAT-Terkait aksi masyarakat/Ormas Islam yang melarang GP Ansor Kabupaten Langkat untuk menggelar acara Silaturahim dalam rangkaian Kirab Satu Negeri di Gedung Nasional Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Tengku Chandra Hardi, yang mewakili Kesultanan Langkat Kejuruan Stabat, menghimbau kepada Masyarakat agar tetap menjaga kekondusifan.

Hal itu dikatakan Tengku Chandra Hardi, saat dikonfirmasi. "Mari kita ikut menjaga kekondusifan, agar hal yang sama tidak terjadi lagi di Daerah lain," ucap Pria berpostur tinggi ini, Kamis (20/9/).

Menurut Tengku Chandra, pada saat berada di Masjid Syuhada Stabat, GP Ansor minta Klarifikasi dari dirinya terkait aksi tersebut.

"Makanya saya mengatakan, jika tidak ada kekerasan seperti menantang, tentunya hal seperti kemarin tidak terjadi. Artinya, jika mereka tidak keras, kamipun akan diam. Tapi kalau mereka aneh aneh, maka akan kami sidak," beber Tengku Chandra.

Dirinya juga menegaskan jika pihaknya tidak mau terjadi adanya gesekan. Sebab, sambungnya, reaksi tersebut terjadi karena adanya aksi.

Prihal adanya isu yang beredar bahwa Massa melarang rombongan GP Ansor untuk melakukan Sholat Dzuhur di Masjid Azizi Tanjung Pura, Tengku Chandra dengan tegas menampik hal itu.

"Kita sudah negosiasi dan kita redam massa kita. Silahkan mereka Sholat, tapi tolong cabut atribut yang berbau GP Ansor (tanpa ada berbentuk dari Organisasi) dan kita Sholat bersama sama," papar Tengku Chandra.

Saat ditanya terkait Foto salam Komando yang beredar antara dirinya dengan Ketua GP Ansor Kabupaten Langkat Muhammad Rajib, Tengku Chandra mengatakan bahwa Muhammad Rajib juga mengakui kesalahannya.

"Pada waktu jumpa di Masjid Syuhada Stabat, dia (Muhammad Rajib) mengakui kesalahannya, sehingga kita bersalaman," tutup Tengku Chandra, sembari mengatakan bahwa dirinya tidak pernah melakukan makan bareng dengan pihak GP Ansor pasca kejadian kemarin.

Menyikapi masalah ini Ketua GP Ansor Langkat, Muhammad Rajib mengatakan pihaknya sangat tidak terima ketika salat berjamaah di Masjid Azizi juga ditolak massa dan pemuda yang mengatasnamakan dari Kesultanan Langkat.

"Kami yang paling sangat tidak menerima karena salat pun masak ditolak mereka. Saat itu mau salat Zuhur kami. Sudah aman. Ini kan kegiatan nasional penyerahan bendera saja muncul penolakan. Ziarah oke lah ditolak, ini salat pun ditolak, kami ada ratusan lebih.

"Kita menghindari gesekan, jangan sampai di antara kita rusuh. Jadi kami mengalah saja demi kebaikan. Ini alasan yang tidak logis kalau kami dibilang penyebaran Islam Nusantara, itu tidak ada. Masak salat pun gak boleh, kan parah itu. Perkara salat pula. Itu makanya emosi hampir pecah. Kita gak mau keributan terjadi," tegasnya, sembari mengakui kalau sejauh ini semua sudah berjalan baik-baik saja dan aman, karena baik mereka dan masyarakat sudah melakukan pertemuan. (lkt-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini