 |
| Game zone |
Padahal, sudah beberapa bulan beroperasi namun pemilikpun tidak pernah menampakan diri atau bermain di balik layar. Atau kemungkinan pemiliknya sudah main mata dengan oknum terkait.
"Saya pribadi heran juga bang, karena lokasi permainan tembak ikan elektronik ini sudah lama dibuka tapi kami warga di sini sampai sekarang belum tau siapa pemiliknya," tutur Dapot yang mengaku sebagai pemuda setempat di daerah itu.
Lanjut Dapot lagi, di lokasi itu memang agak sepi pemainya tapi sampai saat ini masih buka juga. Namun beredar informasi kalau pemiliknya warga turunan Tionghoa namun warga mengaku tidak pernah kenal.
"Tapi bang, apapun ceritanya tempat itu tetap lokasi judi dan saya pun berharap agar pihak aparat terkait menutup lokasi Oke Zone yang mengatasnamakan namakan permainan anak-anak atau dengan kata lain Tembak Ikan elektronik tersebut.
Selain itu para bidadari yang menyediakan vocer warga keturunan bang,dan kita berharap kepada Kapolres Asahan AKBP Yemi Mandagi Sik bisa menunjukkan Asahan yang lebih baik dari bentuk perjudian," katanya.(rial)
