Bayi gajah di Barumun |
Hotmauli Sianturi, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut mengatakan, kelahiran tiga ekor bayi ini secara bertahap dengan induk yang berbeda. “Dengan lahirnya 3 ekor bayi gajah ini menjadi penambahan populasi gajah di Sumatera yang saat ini menjadi perhatian pihak BBKSDA Sumut,” ujarnya, Rabu (15/8/18).
Tiga bayi gajah yang lahir dari berbeda induk ini lahir dengan keadaan sehat dan diberi nama Fitri, Uli dan Sutan.
Satu individu gajah dari induk yang bernama Dini, anak gajah berkelamin betina memiliki berat badan 77,44 kilogram ini lahir pada Sabtu 16 Juni 2018. Kemudian satu individu gajah dari induk yang bernama Carry, anak gajah berkelamin jantan dengan berat badan 117 kilogram, lingkar dada 116 centimeter, tinggi badan 87 centimeter lahir pada hari Selasa 17 Juli 2018 bernama Uli.
Selanjutnya anak gajah berjenis kelamin betina lahir pada hari Minggu tanggal 29 Juli 2018 dengan proses kelahiran normal. Anak gajah bernama Sutan yang berasal dari induk betina Poppy dan indukan jantan Dwiky lahir dengan berat badan 96,49 kilogram, tinggi badan 86 centimeter dan lingkar dada 107 centimeter.
“Ketiga nama itu pun diberikan atas moment yang tepat saat kelahiran tersebut. Makanya kita berikan nama-nama itu kepada tiga bayi tersebut. Dengan lahirnya tiga gajah Sumatera ini membuat populasi gajah di konservasi barumun bertambah menjadi 15 ekor,” pungkasnya.
Hotmauli berharap penambahan populasi ini menjadi pembelajaran dari sebelumnya, sebab di lokasi penangkaran gajah lainnya yang ada di Sumatera banyak mengalami kegagalan saat gajah tersebut akan melahirkan.
“Berdasarkan penelitian oleh BBKSDA sejauh ini populiasi gajah berkurang dratis mencapai 40 persen, sehingg adanya tiga bayi gajah ini dapat membantu penambahan gajah satwa dilindungi yang kini terancam punah,” ungkapnya.(hdr)