Skandal MAPN 4 Martubung, Polisi Selidiki Aliran ‎Dana & Bukti

Sebarkan:
Para siswa gelar aksi
BELAWAN - Terkait adanya penyewengan anggaran di Madrasah Aliyah Persiapan Negeri (MAPN) 4 Martubung, petugas Unit Tipikor Polres Pelabuhan Belawan menyelidiki aliran dan bukti terbaru.

 Hal itu dikatakan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Jerico Lavian Chandra, Senin (27/8). Dijelaskannya, pihaknya saat ini masih mengumpulkan bukti dugaan korupsi yang disangkakan kepada Kapala Sekolah (Kasek) MAPN 4, Nurkholidah Lubis.

 Pihaknya sudah memeriksa sebanyak 8 saksi, kini masih mengumpulkan bukti dan aliran dana yang diduga diselewengkan. "Untuk saat ini, kasusnya masih kita sidik, kita sudah memeriksa beberapa saksi, serta mengumpulkan bukti - bukti baru," kata Jerico.

 Untuk perkembangan kasus itu, lanjut perwira berpangkat tiga balok emas ini, pihaknya masih menyelidiki dugaan korupsi yang kini menjadi masalah di sekolah tersebut. "Yang jelas, kasusnya masih kita lidik, jadi tunggu saja proses yang sedang berjalan," terang Jerico.

 Sementara itu, Kuasa Hukum Kasek MAPN 4, Johan Arifin SH menegaskan, pihaknya mempersilahkan pihak kepolisian untuk menyelilidiki kasus yang menimpa kliennya, apabila hasilnya tidak terbukti, maka pihak - pihak yang telah mencemarkan nama baik akan dilaporkan kembali.

 "Klien saya siap bertanggung jawab, karena selama ini tidak ada penyelewengan dana dilakukannya. Untuk itu, kita masih menunggu proses yang berjalan di polisi," kata Johan.

 Dengan berkembangnya kasus itu, Johan sangat menyayangkan sikap dari oknum - oknum yang mencoba mempengaruhi murid melakukan demo, harapannya, kasus itu jangan menjadikan murid sebagai korban untuk melakukan demo.

 "Kalau memang kasus ini sudah ditangani polisi, kita minta jangan pengaruhi murid berdemo, karena kita ingin ketenangan dan kenyamanan proses belajar mengajar di sekolah itu tetap berjalan," cetus Johan.

 Dikatakan ‎pria yang juga aktif dalam mengkritisi pembangunan di Medan Utara ini, untuk memberikan penjelasan tentang sangkaan yang dikenakan kepada kliennya, rencananya orang tua murid akan diundang untuk dilakukan pertemuan bersama pihak sekolah.

 Tujuannya, untuk menjelaskan kepada wali murid, tentang tudingan terkait demo yang terus menerus terjadi di sekolah itu. "Hari Kamis ini, pihak sekolah akan mengundang muspika juga, agar orang tua murid bisa mendengar penjelasan dari klien saya, agar proses belajar dapat berjalan dengan baik," sebut Johan.

 Harapan Johan, dengan adanya pertemuan itu, orang tua murid dapat menenangkan anak mereka, agar tidak dipengaruhi berdemo oleh oknum - oknum yang tidak bertanggung jawab.

 "Kalau pertemuan nanti ada juga pihak yang menunggangi, maka kita minta penegak hukum untuk tegas, demi kenyamanan ketenangan proses belajar mengajar bagi murid di sekolah itu," tegas Johan.‎ (mu-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini