Peningkatan Keselamatan Penerbangan di Bandara Kualanamu, PT AP II Laksanakan RSC II

Sebarkan:
Deliserdang - PT Angkasa Pura II sebagai pengelola  Bandar  Kualanamu melaksanakan kegiatan keselamatan dan Ramp Safety Campaign (RSC) II sejak tanggal 30 Juli 2018 sampai tanggal 3 Agustus 2018.  Kegiatan tersebut bertujuan guna meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi para pengguna transportasi udara di bandara tersebut.

Eksekutif General Manager AP II  Bandara Kualanamu Arif  Darmawan yang dikonfirmasi melalui Manager Humas Wisnu Budi Setianto Kamis (2/8) kepada wartawan menerangkan  RSC merupakan upaya semua pihak termasuk para karyawan, mitra kerja dan mitra usaha dalam rangka untuk menumbuhkan budaya keselamatan dan menurunkan tingkat accident/incident di bandara.

"Dengan melakukan sosialisasi dan himbauan kepada seluruh karyawan, mitra kerja dan mitra usaha untuk berperan aktif dalam pelaporan potensi hazard yang ada di lingkungan bandara melalui website resmi perusahaan,  berkomitmen bahwa pencapaian visi dan misi perusahaan ini dapat diterapkan dalam faktor keselamatan di seluruh bandar udara yang dikelola," kata Wisnu.

Lanjut Wisnu, sebagai salah satu faktor terpenting dan bersifat mutlak, keselamatan merupakan salah satu pilar operasi perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi udara. "Keselamatan pengguna jasa, karyawan, visitor, stakeholder maupun operasi pesawat udara menjadi perhatian dan tanggung jawab PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandar Udara," tegas Wisnu.

Selain Rame Safety Campaign, kegiatan lain yang baru saja usai dilaksanakan adalah Airport Excellence in safety (APEX) yang bekerja sama dengan ACI (Airport Council International) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keselamatan dalam penyelenggaraan bandar udara meliputi safety management system, transfer of knowledge dan pertukaran pengalaman dengan bandara-bandara yang termasuk dalam member ACI seperti Dubai International Airport, Brisbane Airport, Klia, Bangalore International Airport, Sydney Airport, Serta Civil Aviation Authority Of Nepal yang turut berkontribusi dalam memberikan data- data sebagai counterpart dalam pelaksanaan kegiataan Apex tersebut.

"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan terus melakukan upaya peningkatan kinerja keselamatan agar accident rate dan frequency rate dapat kembali diturunkan lebih kecil dari capaian tahun 2017, sehingga tingkat keselamatan di bandara bisa tetap terus terjamin," jelas Wisnu.

Sebelumnya, catatan pada RSC I tahun 2018, terdapat 19 laporan pelanggaran meliputi kondisi kendaraan yang tidak lengkap dan tidak layak seperti ban kendaraan yang gundul, pas kendaraan yang telah habis, apar yang telah rusak dan telah expired juga menjadi penyebabnya.

Begitu pun tim (tanda ijin mengemudi) terkait pelanggaran pengemudi yang tidak memiliki tim. Dan untuk di Bandara Kualanamu terdapat 72 laporan keselamatan sampai pada bulan Juni tahun 2018.(manahan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini