Banda Aceh-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI secara resmi membuka Even Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7 yang berlangsung minggu malam di stadion Harapan Bangsa, lhong raya, Banda Aceh (5/8).
Pada mulanya, acara PKA ini rencananya dibuka langsung oleh presiden RI joko widodo. Berhubung presiden berhalangan untuk hadir, maka digantikan oleh menteri mendikbud RI, Prof Dr Muhadjir Efendy.
Pada sesi pembukaan, Mendikbud RI meminta maaf atas ketidakhadiran Presiden Jokowi, akibat satu dan lain hal.
“Kalau pun bapak Presiden tidak hadir malam ini, namun Insyaallah dalam waktu dekat beliau akan datang juga ke Aceh dalam rangka meresmikan proyek proyek Nasional yang sudah selesai dikerjakan," Jelas Muhadjir
Dalam amanatnya, Mendikbud memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Aceh atas terselenggranya Even Pekan Kebudayaan Aceh(PKA) ke-7 yang sudah dimulai diselanggarakan sejak tahun 1958.
Selanjutnya Efendy mengatakan pada Tahun 2017, pemerintah RI telah mensahkan undang-undang nomor 9 tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan, sebagai bukti kalau pemerintah benar benar serius dalam memajukan budaya nasional.
“Perlu saya beritahukan, Isyaallah mulai tahun depan 2019, Pemerintah telah menetapkan anggaran otonomi khusus yang di plot kan untuk kebudayaan, sehingga akan lebih mudah untuk melaksanakan kegiatan kegiatan kebudayaan, seperti hal nya kegiatan PKA malam ini,” Jelas Efendy.
Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah dalam sambutanya menyampaikan kebanggaan penyelenggaraan PKA VII yang berbeda dengan tahun sebelumnya sejak 1958. Dimana pada PKA kali ini menyungguhkan atraksi keunikan terhadap seni dan budaya dengan hal hal yang baru bagi para pengunjung sebagai manisfestasi rasa syukur masayarakat dalam membanggakan diri sebagai masyarakat Aceh yang kaya akan budaya.
Setelah selesai amanat, plt Gubernur Aceh, Nova bersama Mendikbud memukul tabuhan rapai sebagai tanda dimulainya kegiatan PKA ke7. Seterusnya acara dilanjutkan dengan atraksi seni budaya yang sensasional yaitu tari guel, teater dan yang paling megah dan termasuk acara puncak adalah penampilan tari massal oleh 1.100 penari dengan tema ‘Aceh lhe sago’ dari 33 sanggar tari dan teather di banda aceh, tarian ini mencerminkan tentang kebudayaan delapan etnik yang ada di Aceh.(darma)
Pada mulanya, acara PKA ini rencananya dibuka langsung oleh presiden RI joko widodo. Berhubung presiden berhalangan untuk hadir, maka digantikan oleh menteri mendikbud RI, Prof Dr Muhadjir Efendy.
Pada sesi pembukaan, Mendikbud RI meminta maaf atas ketidakhadiran Presiden Jokowi, akibat satu dan lain hal.
“Kalau pun bapak Presiden tidak hadir malam ini, namun Insyaallah dalam waktu dekat beliau akan datang juga ke Aceh dalam rangka meresmikan proyek proyek Nasional yang sudah selesai dikerjakan," Jelas Muhadjir
Dalam amanatnya, Mendikbud memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Aceh atas terselenggranya Even Pekan Kebudayaan Aceh(PKA) ke-7 yang sudah dimulai diselanggarakan sejak tahun 1958.
Selanjutnya Efendy mengatakan pada Tahun 2017, pemerintah RI telah mensahkan undang-undang nomor 9 tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan, sebagai bukti kalau pemerintah benar benar serius dalam memajukan budaya nasional.
“Perlu saya beritahukan, Isyaallah mulai tahun depan 2019, Pemerintah telah menetapkan anggaran otonomi khusus yang di plot kan untuk kebudayaan, sehingga akan lebih mudah untuk melaksanakan kegiatan kegiatan kebudayaan, seperti hal nya kegiatan PKA malam ini,” Jelas Efendy.
Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah dalam sambutanya menyampaikan kebanggaan penyelenggaraan PKA VII yang berbeda dengan tahun sebelumnya sejak 1958. Dimana pada PKA kali ini menyungguhkan atraksi keunikan terhadap seni dan budaya dengan hal hal yang baru bagi para pengunjung sebagai manisfestasi rasa syukur masayarakat dalam membanggakan diri sebagai masyarakat Aceh yang kaya akan budaya.
Setelah selesai amanat, plt Gubernur Aceh, Nova bersama Mendikbud memukul tabuhan rapai sebagai tanda dimulainya kegiatan PKA ke7. Seterusnya acara dilanjutkan dengan atraksi seni budaya yang sensasional yaitu tari guel, teater dan yang paling megah dan termasuk acara puncak adalah penampilan tari massal oleh 1.100 penari dengan tema ‘Aceh lhe sago’ dari 33 sanggar tari dan teather di banda aceh, tarian ini mencerminkan tentang kebudayaan delapan etnik yang ada di Aceh.(darma)