Masyarakat Rasakan Manfaat Gedung Serba Guna Milik Desa Sungai Korang

Sebarkan:
Warga masyarakat Desa Sungai Korang memanfaatkan gedung pertemuan milik desa.
Setelah selama ini kerap meminjam sarana gedung sekolah untuk setiap kegiatan rapat adat dan musyawarah masyarakat di desa, kini warga masyarakat yang berdomisili di Desa Sungai Korang Kecamatan Hutaraja Tinggi (Huragi), Kabupaten Padang Lawas (Palas) sudah memiliki gedung serba guna sendiri, yang dibangun dari alokasi dana desa tahun 2017 dan bisa dipergunakan untuk setiap kegiatan dan acara di desa.

Kepada wartawan, Senin (20/08/2018), Petugas Pendamping Desa di Kecamatan Huragi, Sugianto Harahap menyatakan, keberadaan gedung serba guna dan kantor desa di Desa Sungai Korang yang dibangun dari biaya dana desa tahun 2017 itu, kini benar-benar dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat desa setempat.

"Seingat saya, di pertengahan tahun 2017 lalu, masyarakat di desa ini, mengadakan pertemuan desa atau rapat adat masih memakai gedung sekolah yang ada di sini, karena gedung serba guna ini masih dalam proses pembangunan yang selesai di akhir tahun 2017," sebut Sugianto.

Kades Sungai Korang, Ikhwanuddin Hasibuan 
Namun, kata dia, setelah gedung serba guna selesai dibangun, sepengetahuan pihaknya, sejak awal tahun 2018 gedung serba guna sudah dipergunakan dan dimanfaatkan oleh warga masyarakat, untuk setiap kegiatan musyawarah desa maupun rapat adat dan kegiatan karang taruna desa.

"Kami selaku pendamping desa di Kecamatan Huragi, selalu mengevaluasi setiap usulan RAB dana desa, soal tujuan kegiatan dana desa di tahun berjalan. Kami melihat, gedung serba guna dan kantor desa Sungai Korang sudah benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa, sesuai tujuan RAB-nya," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Sungai Korang, Ikhwanuddin Hasibuan didampingi Sekretaris Desa, Mawardi Nur Hasibuan ditemui wartawan mengatakan, ukuran bangunan serba guna sekaligus kantor desa ini berukuran 19x14,5 meter.

"Jumlah dana desa tahun 2017 yang dikucurkan untuk pembangunan gedung sera guna sekaligus kantor desa dan ruang posyandu desa itu, sebesar Rp 717.894.000, terdiri dari operasional kegiatan Rp 26.797.250 dan bangunan fisik sebesar Rp 691.096.750,"  jelasnya.

"Alhamdulillah, setelah pembangunan gedung serba guna selesai lengkap dengan fasilitas pentas, ruang MCK/WC dua unit, kursi dan audio systemnya. Kini warga masyarakat tidak repot pinjam gedung sekokah untuk pertemuan rapat adat maupun musyawarah desa dan pertemuan karang taruna," ucap Ikhwan.

Selain itu, lanjutnya, dengan keberadaan gedung serba guna saat ini, mampu menyerap satu tenaga kerja sebagai cleaning service yang digaji sebesar Rp 750.000 perbulan. "Gaji pekerja kebersihan gedung serba guna ini, kita ambil dari hasil kebun sawit milik desa," terangnya.

Pihak pemerintah desa setempat, kata Ikhwan, mewacanakan sarana gedung serba guna ini ke depannya akan dijasikan sebagai lahan pendapatan desa, dengan menyewakan ruangan aula gedung serba guna kepada masyarakat.

"Dengan begitu, ke depannya akan ada pendapatan desa dari gedung serba guna ini, selain beberapa potwnai sumber daya alam lainnya yang sudah tersedia di desa kami, seperti mengelola potensi wisata danau desa," pungkasnya.(pls-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini