Tak satu pun rumah dan lahan di sana yang luput dari penyisiran petugas. Hasilnya, 6 orang yang dicurigai sebagai bandar atau pengedar narkoba diamankan pihak kepolisian.
Petugas gabungan memang tidak menemukan barang bukti narkoba, namun beberapa bong atau alat isap sabu, serta senjata tajam didapat polisi dari samping rumah warga.
Kehadiran petugas di pemukiman itu tak ayal membuat suasana sempat heboh. Banyak rumah-rumah mendadak tutup. Satu per satu rumah warga kemudian digeledah polisi.
Di satu sisi, kedatangan polisi membuat beberapa warga heboh dan ketakutan, namun tak sedikit juga yang sangat mengapresiasi.
“Cocoklah kalau polisi menggrebek di sini. Kami mau kampung ini bebas narkoba dan preman. Karena kami, khususnya perempuan takut melihat aksi kejahatan yang sering dilakukan oleh pengguna narkoba, yang juga marak di sini,” sebut seorang wanita di sana.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Raphael Sandhy Priambodo menegaskan, penyisiran kampung narkoba di kawasan Tanah Garapan, Jermal 15 Ujung, atas perintah Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto.
“Beberapa orang yang kita amankan diboyong ke Mako guna menjalani pemeriksaan. Sedangkan barang bukti berupa narkoba belum ditemukan dari mereka. Hanya saja mereka ini dicurigai dan akan dilakukan tes urine,” sebut Raphael.
Sedangkan Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Faidil Zikri ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya hanya mendampingi penggrebekan di Jalan Jermal 15 itu.
“Kita hanya memperbantukan saja. Dan barang buktinya dibawa ke sana (Polrestabes Medan),” kata dia.
Hal senada diungkapkan Kapolsek Medan Area Kompol Jesmi Girsang melalui Kanit Reskrim Iptu P Hutagaol menyebutkan, pihaknya dan sejumlah personel lainnya ikut membantu menyisir pemukiman penduduk yang dianggap rawan narkoba dan meresahkan warga. (join)
