Juru masak asal Indonesia dikirim ke Mekkah |
Untuk memenuhi pasokan pangan sesuai dengan selerah makanan
khas Indonesia. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia ikut mengirim koki
dan bahan baku makanan berasal dari Tanah Air untuk mencukupi makanan
dikonsumsi pada calon Jamaah haji.
“Juru masak dan bumbu yang digunakan didatangkan khusus
dari Indonesia dengan menu khas tanah air,” ucap Direktur Pelayanan Haji Luar
Negeri, Sri Ilham Lubis kepada wartawan di Asrama Haji Medan, Selasa (24/7/18).
Sri mengatakan Pemerintah juga menambah layanan katering
bagi jemaah haji Indonesia, jika tahun sebelumnya hanya 15 kali makan, maka
tahun ini bertambah menjadi 40 kali makan.
Sri mengungkapkan pemerintah melakukan sewa pemondokan di
Madinah menggunakan sistem full musim dan blocking time. Dengan itu, calon
jamaah Haji tidak perlu berpindah tempat penginapan yang disediakan oleh
Pemerintah Indonesia.
"Tahun ini gelang barcode yang digunakan memiliki
kode khusus, sehingga bisa dicek melalui android atau peralatan IT untuk
memudahkan mengetahui keberadaan jemaah haji di tanah suci," jelas Sri.
Sementara itu, pemeriksaan dan pendataan biometrik bagi
seluruh calon jemaah Haji untuk mempermudah pelayanan bagi peserta haji itu
sendiri. Hal itu, merupakan terobosan dilakukan Kementerian Agama RI pada musim
haji tahun ini.
"Selama ini pemeriksaan biometrik dan sidik jari
dilakukan saat jemaah tiba di Bandara Arab Saudi, baik Jeddah maupun Madinah.
Akibatnya antrean di bandara menjadi sangat panjang dan lama,” kata Sri.(hdr)