Pelaku Penembakan Diamankan, Seorang Lagi Masih Diburu Polisi

Sebarkan:
Pelaku penembakan warga, Bergeh Sembiring (celana cokelat) menyerahkan diri ke petugas Polsek Kuala.
LANGKAT-Aksi premanisme di Indonesia seolah kian menggila. Di Kabupaten Langkat, seorang pelaku tindak pidana penganiayaan menggunakan senapang angin rakitan diamankan seperti pistol diamankan. Sayang, kasus ini belum tuntas ditangani pihak kepolisian Polres Langkat. Sebab, seorang pelaku lainnya masih buron. 

Kapolsek Kuala, AKP Antoni Sinamu menjelaskan bahwa baru Bergeh Sembiring warga Desa Parit Bindu Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat yang bisa ditahan pihaknya. Bergeh ditahan di Mapolsek setelah tak terduga menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

"Pelaku penambakan dengan senjata api rakitan senapan jadi pendek itu menyerahkan diri begitu saja. Sudah ditahan du Mapolsek dia, setelah kejadian dia cuma pindah-pindah di sekitaran kejadian. Ancaman dia itu di atas 10 tahun penjara," katanya, Minggu petang, (29/7)

Sejauh ini, polisi masih kesulitan mencari keberadaan terduga tersangka lainnya yang ikut bersama Bergeh menganiaya Jaka Sembiring hingga harus menjalani opname di rumah sakit RS Delia. Dimana polisi sebelumnya telah menetapkan dua orang sebagai pelaku penganiayaan.

"Yang kawannya belum kita amankan, masih kita selidiki keberadaannya. Hasil pemeriksaan dari Bergeh, bahwa mereka saling kenal. Si Bergeh kami tanya mengaku gak tahu juga di mana kawannya ini," jelas Kapolsek Kuala.

Bergeh diketahui menyerahkan diri ke Polsek Kuala pada Jumat (27/7/2018). Dia dilaporkan oleh warga Dusun IV Desa Balai Kasih Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat, Tama Riska Surbakti perwakilan dari Jaka Ginting sesuai Laporan Polisi Nomor : LP / 31 / VII / 2018 / SU / LKT / SEK / KUALA / tanggal 21 Juli 2018.

"Sekira pukul 10.30 WIB Kanit Reskrim Polsek Kuala Ipda Andri GT Siregar didampingi Kanit Pidum Iptu Zul Iskandar Ginting bersama dengan anggota opsnal unit Reskrim Kuala telah mengamankan tersangka yang menyerahkan diri," kata Kasat Reskrim Polres Langkat AKP M Firdaus.

Diketahui saat kejadian Jaka Ginting sempat terkapar, kepalanya luka dan harus dilarikan ke rumah sakit pascaditembak, di jalan perkebunan La Buntu di Desa Sukadamai Kecamatan Kuala, Jum'at (20/7/2018) sekitar pukul 13.00 WIB.

Bukan hanya mengalami luka tebak di kepala, sekujur tubuhnya menderita luka-luka sebab diduga dianiaya. Jaka dilarikan ke Rumah sakit Umum (RSU) Delia Simpang Stabor Kecamatan Selesai.

Dari keterangan saksi, diduga korban ditembak dan dianiaya oleh Bergeh Sembiring (45) warga Desa Parit Bindu, dan Rahmat (35) warga Bekiung Kecamatan Kuala bersama belasan orang lainnya.

Istri korban, Tamariska Br Surbakti saat berada di RSU Delia, menjelaskan saat itu suaminya baru pulang kerja menuju ke kediamanya. Di tengah jalan korban dihadang oleh Bergeh Sembiring dan komplotannya.

Tiba-tiba kedua terduga pelaku bersama teman-temanya bersikap kasar dan brutal. Korban yang terkejut dan tak mengerti ada masalah sempat berupaya langsung melarikan diri.

"Suami saya dihadang, dan dikasari, mereka menembaki Suami saya. Awalnya itu suami saya bisa kabur, tapi terus ditembaki mereka, namun tidak kena karena suami saya lari terus," ungkapnya

Pelarian korban kandas karena jumlah. Korban pun tertangkap karena kondisinya terkepung. Korban pun dipukuli di sekujur tubuhnya hingga babak belur.

"Dah terkepung Suami sayal, di situ lah sempat menjadi dipukuli mereka pelaku sampai babak belur, dan akhirnya kepala suami saya ditembak dengan jarak dekat," bebernya dengan nada geram.

Korban sempat terkapar di atas tanah berlumuran darah. Warga yang melihat kondisi korban yang berlumuran darah, langsung membawa ke rumas sakit dan menghubungi keluarganya. Salah seorang warga sempat mengambil foto saat Jaka disiksa secara brutal

Kejadian ini diduga dilatarbelakangi sengketa antar OKP yang merebutkan wilayah perkebunan untuk mencari brondolan kelapa sawit, milik Perkebunan Kepong.

"Kami Warga Desa Parit Bindu dan Desa Sukadamai berharap agar Polsek Kuala dapat menangkap kedua pelaku, sebab selama ini pun mereka sudah sangat meresahkan warga," ujar warga. (lkt-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini