Foto RHB, Sarah dan putranya Nicholas |
Kekesalan Maysarah Manaroisong (29) sudah tak terbendung
lagi. Perjalanan pahit yang begitu panjang, seakan menelan habis air matanya
hingga tak bisa lagi mengalir untuk nama seorang Rudi Hartono Bangun (RHB). Anggota
DPR RI yang kini tengah bertarung di Pilkada Langkat itu, telah menelantarkannya
serta anak mereka, Nicholas Trihadmojo yang masih berusia 4 tahun.
Merasa diabaikan bertahun-tahun, wanita yang akrab disapa
dengan sebutan Sarah itu, akhirnya bertindak. Dia yang sudah kesal sampai ke
ubun-ubun, secara terang-terangan menyatakan keluh kesalnya kepada sejumlah
media, termasuk Metro Online di Hotel Grand Antares, Jalan Sisingamangaraja Medan,
Sabtu (02/6/2018) siang.
Secara blak-blakan, Sarah menuding, Politisi Senayan dari
Partai Demokrat itu sudah menelantarkan dirinya beserta anak hasil pernikahan
mereka. Karena itu, ibu muda yang kini tinggal menumpang di rumah orangtuanya
di Tembung ini, berharap agar RHB mau bertanggungjawab atas perbuatannya, termasuk
janji-janjinya yang sudah diucapkan.
Sarah berkisah, dia berkenalan dengan RHB tahun 2010
akhir. Saat itu, RHB terus menerus mendekati dan menghubunginya. Lalu mereka pacaran
sekitar 3 tahun lamanya, kemudian menikah di tahun 2013. Ketika perkenalan,
tambahnya, RHB mengaku sebagai ‘freeman’ dan berasal dari keluarga pejabat dari
Langkat.
“Selama pacaran, saya itu nyaman sama dia. Dia baik dan
sangat peduli sama aku. Tapi tak lama setelah menikah dan punya anak, barulah
dia menunjukkan sifat aslinya. Tahun 2014, sekitar bulan Juli atau Agustus, di
situ lah dia menunjukkan perubahan sikap. Dimulai dari tidak dinafkahinya saya dan
anak kami,” kenang wanita yang kala itu masih bekerja sebagai karyawan di Bank CIMB
Niaga tersebut.
Sarah mengisahkan lagi, sebelumnya RHB selalu memberikan
uang belanja sedikit-dikitnya Rp27.500.000 per bulan. Dia mengaku tidak tahu
dari mana duit itu, sebab sepengetahuannya, selain Anggota DPR RI, RHB juga
adalah seorang pengusaha kontraktor.
Ditanya apakah RHB ada terjerat kasus dugaan korupsi? Sarah
mengaku tidak begitu paham. “Soal itu saya nggak begitu tahu, ya. Saya juga
nggak tahu uang yang diberikan kepada saya itu dari mana. Apakah itu uang APBD,
saya mana tahu uang APBD itu seperti apa. Cuma memang waktu itu dia pernah
bilang, dia lagi bermasalah. Di situlah dia mulai sering marah-marah, sering
kusut mukanya. Sejak dari situ lah dia mulai tidak memberikan uang belanja
kami,” kata Sarah.
Sejak ditelantarkan, lanjut wanita yang kini berhijab
ini, dia sudah berusaha baik-baik berupaya menghubungi RHB, mendatanginya ke
DPR RI, datang ke KPAI, serta berusaha menelefonnya juga ke ajudan RHB di DPR
RI, termasuk menelefon mantan ajudan Saleh Bangun, bapak RHB. “Itu juga dia
tidak respek. Justru saya difitnah yang tidak-tidak. Jadi memang tidak ada
itikad baik,” keluhnya.
Disinggung soal RHB yang kini sedang bertarung di Pilkada
Langkat, Sarah mengaku mengetahuinya. “Jangan pilih nomor dua lah. Saya rasa
dari yang saya alami, dia itu tidak berbudi. Yang kedua itu, dia terlalu banyak
janji, tapi tak bisa direalisasi. Slogan nomor dua itu tidak cocok dengan
dirinya, dari apa yang sudah saya alami. Sama saya saja dia nggak baik, sama
anak nggak baik, bagaimana pula mau baik sama masyarakat? Saya itu kan sudah
tinggal serumah dengan dia, melayani dia. Jadi saya sudah tahu dia luar dalam. Bagaimana
dia mau menaikkan derajat orang susah, sedangkan kami keluarganya saja tidak
dinaikkan derajat oleh dia?” kesalnya.
Di akhir konferensi persnya, Sarah berharap RHB bertanggungjawab.
“Atas apa pun perbuatan dia itu kepada saya dan anak saya, dia harus bertanggungjawab.
Saya juga meminta agar dia memenuhi semua janji-janjinya yang sudah
diutarakannya kepada saya, sejak kami menikah sampai saya melahirkan anak saya
ini,” sebutnya.
Apakah tidak merasa bersalah mempublikasikan persoalan
ini ketika RHB sedang menjalani pertarungan di Pilkada Langkat? “Saya ini bukan
wanita yang jahat. Saya melakukan ini, karena saya sudah dirusak sama Rudi
Bangun. Ya saya berhak lah untuk menuntut hak saya, saya mau minta
pertanggungjawaban,” pungkasnya.
Atas tudingan-tudingan itu, redaksi sudah berusaha untuk
menghubungi RHB. Namun, tak satu pun nomor selulernya bisa dikontak. Dikirimi
konfirmasi lewat Whatsapp sekitar pukul 17.42 wib, pesannya masuk. Namun hingga
berita ini diterbitkan, tak kunjung dibalas meski telah dibaca.
Terpisah, redaksi juga menghubungi Ardiansyah, seorang
Tim Sukses RHB yang juga sebagai adik ipar RHB. “Nggak bisa saya komuniksai dengan
dia (RHB-red). Saya lagi di luar kota,” katanya.
Bukti upaya konfirmasi Via Whatsapp kepada RHB |
Bukankah Ardiansyah sebagai Tim Sukses? “Bukan cuma Tim Sukses
saja, adik iparnya pun. Aku tahunya kalau serangan yang begini-begini ini. Nggak
ada itu. Mau SARA lah, gertak menggertak lah,” katanya.
Kembali disinggung soal keluh kesah Sara, Ardiansyah
kembali berkilah. “Sudah lama ini bang. Sudah lama itu yang begini ini. Ini...
itu sudah lama kali itu. Sudah lima tahun itu,” katanya.
Diterangkan soal adanya konferensi pers yang digelar
Sarah, hubungan telepon pun terputus. “Halo...halo....halo...,” kata Ardiansyah
lalu komunikasi terhenti, nada suara tak ada lagi, hingga tak lama berselang Ardiansyah
mengirimkan SMS, “Lg nyetir mbl bg.” (red)