Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan menurunkan tim
penyidik dan DVI dari Mabes Polri untuk mengungkap penyebab tenggelamnya kapal KM
Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara.
Hari keempat pasca tenggelamnya Kapal Sinar Bangun di
perairan Danau Ttoba, Simalungun, Sumatera Utara pada Senin sore lalu, Kapolri
bersama Panglima TNI dan Kementrian Perhubungan melakukan kunjungan ke Tigaras,
Kabupaten Simalungun untuk mengetahui
dan mengevaluasi perkembangan pencarian para korban.
Dalam hal ini, Kapolri akan menurunkan tim penyidik dari Mabes
Polri untuk membantu penyelidikan guna mengungkap penyebab dan human eror yang
menyebabkan tenggelamnya kapal naas tersebut yang hingga saat ini ada 184 orang
masih dinyatakan hilang.
“Sebenanrnya biasanya tim dari penyidik dari reserse umum
Polda. Mabes belum turun. Nanti akan turun kalau diperlukan untuk penguatan. Tentunya
kita ingin mengumpulkan bukti bukti terkait sebab insiden tersebut. Kita akan
minta bantuan KNKT, karena mereka yang tau. Tapi kita mengumpulkan alat bukti
lainnya. Kemudian dokumen Syahbandar, harusnya muat beapa banyak, ijinnya, dan
juga pengawasan, dinas perhubungan setempat, otonomi daerah. Tidak semua pusat
bisa mengambil tindakan. Tegulasi mungkin dari pusat. Daerah kan juga otonom. Dari
kasus ini kita melihat ada aturan pusat yang pengawasannya harus dilakukan
tingkat dua dan satu. Sehingga penyelidikan akan berkembang ke arah itu. Kita
akan kirim ahli dari DVI yang melakukan identifikasi potongan mayat untuk
memperkuat tim penyidik,” kata Kapolri, Jenderal Tito Karnavian.
Hingga saat ini, polisi belum menetapkan tersangka
terhadap nahkoda dan kedua awaknya yang dinilai lalai dan bertanggung jawab
atas musibah tersebut. Diduga, dari hasil pemeriksaan sementara, tenggelamnya
kapal tersebut diakibatkan kelebihan penumpang dan muatan kendaraan bermotor serta
cuaca buruk. Begitu pun, kini nahkoda dan kedua awak kapal sudah diamankan Polres
Simalungun.(red)