JAKARTA - Teater siswa-siswi SMAK 5 PENABUR Jakarta,
Caneta melahirkan karya ke sebelas berjudul “Putri Ilalang”. Karya ini berhasil
ditampilkan dengan apik di Auditorium Gedung Yustinus Universitas Atmajaya,
Jakarta pada Rabu malam, 6 Juni 2018. Sekitar dua ratus penonton dari berbagai
kalangan hadir menyaksikan pertunjukan itu.
Pertunjukan “Putri Ilalang” menceritakan tentang seorang
gadis bersama Rainun yang gemar bermain di padang ilalang di Jambi pada era
90an. Ia memiliki kekasih bernama Rajo Mudo, seorang pemuda yang cerdas dan
kaya ilmu pengetahuan. Namun, sayang hubungannya itu tidak direstui oleh
ayahnya.
Saat Rajo Mudo pergi merantau untuk menggapai
cita-citanya, dengan terpaksa Rainun menerima pinangan seorang lelaki kaya raya
pilihan ayahnya. Rajo Mudo yang mendengar kabar tersebut setelah pulang
merantau menjadi sangat frustasi. Demikian pula dengan Rainun, ia sangat sedih
hingga memutuskan untuk bunuh diri.
Keajaiban pun datang. Dengan bantuan kakek Rubiah, Rainun
hidup walau semua ingatannya hilang. Meski demikian pada akhirnya Rainun tetap
kembali ke pelukan Rajo Mudo di tengah padang ilalang.
Pembimbing Teater Caneta, Daniel Mangaraja, S.E.,
mengungkapkan bahwa “Putri Ilalang” ingin menyampaikan pesan kesetiaan pada
penikmatnya. “Hidup itu perlu setia. Meskipun banyak hambatan yang menghalangi,
kita harus tetap setia pada prinsip hidup yang kita yakini baik,” terangnya.
Selanjutnya, Daniel merangkan bahwa cerita “Putri
Ilalang” merupakan karya buatan oleh siswa SMAK 5 bernama Jonathan Hartanto.
Proses kreatifnya, anak-anak sendiri lah yang menjadi produser, sutradara,
pengatur musik, bahkan make up.
“Ini kami lakukan karena kami ingin tampil sendiri di
gedung Taman Ismail Marzuki. Dan syaratnya kami harus membuat lima belas
pertunjukan baik di dalam maupun di luar sekolah,” jelas Daniel.
“Tidak mudah bagi para siswa bermain peran dalam cerita
ini. Di tengah kesibukan penilaian akhir tahun, mereka harus berlatih dan
belajar bahasa Melayu demi pementasan ini,” lanjut Daniel. “Mereka juga harus
menjiwai peran yang mereka bawakan masing-masing agar tidak bergantung teks.
Tidak hanya pertunjukan dari Teater Caneta saja yang
dipertontonkan pada malam tersebut. Teater KQ dari SMAK 3 PENABUR pun
berkesempatan berunjuk panggung dalam bermain peran. Dalam drama singkat
berjudul “Sewidak Loro” tersebut mereka tampil apik sebelum penampilan “Putri
Ilalang”. (rel)