Pj Gubsu Tinjau Posko di Tigaras dan RSUD Tuan Rondahaim

Sebarkan:

Setelah dilantik sebagai Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Pj Gubsu), Drs Eko Subowo MBA melakukan peninjauan ke posko di Tigaras dan RSUD Rondahaim Pamatangraya Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dalam rangka menyikapi tragedi tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sabtu (23/6/2018). 

Peninjauan Posko di Tigaras dan RSUD Tuan Rondahaim dalam rangka melaksanakan tugas yang diberikan kepada Eko Subowo saat dilantik sebagai PJ Gubsu. "Pada saat pelantikan, Bapak Menteri Dalam Negeri memerintahkan saya, tugas pertama, harus berkunjung ke Toba. Jadi kita realisasikan," ujarnya saat berada di RSUD Rondahaim Pamatangraya.

Menurutnya, Menteri Dalam Negeri mengingatkan agar pemerintah daerah memberikan suport atau dukungan pada instansi-instansi yang menangani musibah tenggelamnnya kapal KM Sinar Bangun. Pemprovsu sendiri melibatkan Dinas Kesehatan, perhubungan, sosial, Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan lainnya.

"Termasuk kebersihan karena banyak kegiatan di situ (Tigaras), aktifitas banyak sampah. Minta juga petugas kebersihan diturunkan. Itulah yang kita suport dari pemerintah daerah," urainya.

Selanjutnya Eko mengatakan bahwa, pasca tragedi kapal KM Sinar Bangun, pihaknya ingin melakukan pembenahan sistem guna menghindari musibah serupa tidak terulang kembali. Selain itu diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang jumlah dan kualitasnya cukup, misalnya dalam hal pengecekan kapal. "Memang kita tidak mencari siapa yang salah, tetapi kita ingin memperbaiki, ada perbaikan sistem. Kita nanti harus identifikasi, apa yang salah, di mana salahnya, apa yang perlu diperbaiki dan sebagainya," jelasnya.

"Seperti apa sih standar keselamatan, minimal di bidang transportasi, Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP). Itu harus jelas. Setelah itu jelas, kita berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Harus dipastikan di daerah itu terimplementasi dengan baik, standar-standar itu," tambah Pj Gubsu.

Pj Gubsu juga ingin membuat sinergitas yang bagus antara pemerintah daerah dan dunia usaha perkapalan. Di samping itu dipandang penting partisipasi masyarakat. Jika kapal sudah over kapasitas, diminta bersabar untuk menunggu kapal yang lain. Kapal melebihi kapasitas penumpang dinilai membahayakan jiwa manusia.

Saat berada di RSUD, Pj Gubsu yang didampingi beberapa pejabat dijajaran Pemprovsu dan juga Bupati Simalungun Dr JR Saragih SH MM serta sejumlah pejabat dijajaran Pemkab Simalungun menjenguk seorang korban yang selamat atas tragedi tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun.

Korban atas nama Heri Nainggolan (23 tahun) warga Panei Tongah Simalungun mendapat penghiburan. Rombongan Pj Gubsu juga meninjau dapur umum Pemkab Simalungun.

Dalam kesempatan itu, Bupati Simalungun Dr JR Saragih SH MM mengatakan sejak terjadinya musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun bahwa Pemkab Simalungun telah melakukan berbagai upaya untuk membantu para korban, diantaranya mendirikan posko di Tigaras untuk membantu pencarian dan menampung korban dan di RSUD Tuan Rondahaim untuk merawat korban yang selamat dan juga mengidentifiasi korban yang meninggal sampai mengantarkannya kepada keluarga.

Disamping itu, Pemkab Simalungun juga mendirikan dapur umum dan menyediakan tempat bagi keluarga korban. Terkait dengan data korban kapal KM Sinar Bangun, Bupati mengatakan, data bisa saja berkembang karena tidak ada manifest (dokumen penumpang). Data yang diperoleh dari sejumlah sumber menyatakan bahwa jumlah korban 130 orang.

"Pemkab Simalungun tetap memberikan suport dalam percepatan penemuan korban. Kita berharap kiranya korban cepat ditemukan dan kami harapkan keluarga korban tetap sabar," ujar Bupati.(js)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini