SERGAI- Sejumlah nelayan di kawasan Pantai Cermin
berbondong-bondong mendatangi Sihar Sitorus yang sedang mengunjungi salah satu
objek wisata di sana.
Mereka mengadukan nasibnya ke Sihar, karena hanya
pasangan Djoss yang mampu mengakomodir dan menuntaskan keluhan mereka.
Salah satu dari nelayan tersebut yakni, Dzul Kifli (58)
yang merupakan warga Desa Besar II Terjun, Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten
Serdangbedagai (Sergai). Mantan Ketua Pemuda Pancasila (PP) itu mengatakan
bahwa mereka selama ini kalah bersaing dengan pihak-pihak yang menggunakan alat
tangkapan ikan jenis pukat.
Secara logika tangkapan ikan lebih banyak, harga lebih
murah dan nelayan tradisional akan semakin terpuruk.
"Ini harus diselesaikan Pak Sihar jika menang
nantinya mendampingi Haji Djarot Saiful Hidayat dalam Pemilihan Gubernur
(Pilgub) ini," katanya.
Didampingi sejumlah rekannya, Dzul mengaku sangat
tersiksa dengan kondisi tersebut. Penerima dampak dari penggunaan pukat
tersebut adalah nelayan tradisional yang menggunakan alat seadanya.
"Termasuk bantuan peralatan tangkapan ikan. Karena
peralatan kami sudah tidak memadai untuk mengambil ikan di laut. Tetapi itu
nanti Pak, setelah Bapak duduk. Bapak percaya saja kami menangkan Bapak,
setelah menang ingat kami dan bantu kami," paparnya.
Senada dengannya Irwan (46), alias adek juga mengeluhkan
hal yang sama. Dia dan puluhan nelayan tradisional lainnya juga mengalami hal
yang serupa.
Warga yang tinggal di Pantai Cermin Kiri, Dusun III
tersebut mengatakan bahwa selama ini mereka kerap tidak mendapatkan hasil
tangkapan ikan di laut. Di sisi lain operasional mengambil ikan juga mahal.
Terlebih untuk bahan bakar solar. Karena itu harus ada subsidi khusus untuk
nelayan. Khususnya yang masih menggunakan cara tradisional dan konvensional.
"Karena kita juga hidup dari laut, mau makan apa
anak istri kami jika kami tidak mendapatkan keadilan," katanya.
Mereka mengaku secara spontan datang ke Pantai Cermin
karena mengetahui Sihar Sitorus ada di tempat tersebut. Mereka hanya percaya
pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) itu yang dapat membantu mereka.
"Kami sudah pasti menangkan Djoss, karena itu kami
ke sini. Kami tidak menerima calon lain karena kami hanya memilih yang bisa
melindungi hak kami bukan yang merampasnya," ujar salah satu di antara
mereka.
Sementara itu, Sihar Sitorus yang menerima kedatangan
para nelayan tersebut mengatakan bahwa dia memiliki program untuk memaksimalkan
masyarakat nelayan dan pinggiran kota.
"Kita juga punya program untuk mengatasi
persoalan-persoalan Bapak. Nanti kita akan berjuang bersama," katanya.(bcl
comm)