Ensemble gitar klasik Indonesia asal Yogyakarta memborong
gelar di Jepang dalam Japan International Ensemble Guitar Festival ke-30, pada
hari Minggu, 24 Juni 2018 di Tokyo. Duo Rocky menjadi juara pertama sekaligus
meraih Best Duo. Nocturnal Guitar Quartet berhasil meraih juara tiga dan
memenangkan Harumi Award, yakni Best Performance of a Modern Guitar Piece.
Nabita Guitar Duo berhasil merebut Best Student Award.
Dalam tiga dekade terakhir, dunia gitar Indonesia belum
mampu menunjukkan prestasi memuaskan dalam kancah gitar klasik dunia.
Ketertinggalan Indonesia dari negara Asia lainnya seperti Thailand, Vietnam dan
Malaysia, menggugah para pemain gitar nasional untuk bangkit dan berjaya
kembali di kompetisi dunia dan Asia pada khususnya. Dalam upaya mengangkat
kembali daya tarik gitar klasik di Indonesia, adalah sebuah kebanggaan bagi
Indonesia memiliki musisi muda gitar klasik yang bisa bersaing di kancah
internasional.
Japan International Ensemble Guitar Festival (JIEGF) 30th
2018 merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Japan Guitar Ensemble
Association dalam bentuk kompetisi, lokakarya dan festival yang mengundang grup
gitar ensemble dari berbagai negara. JIEGF telah menjadi tolak ukur bagi
perkembangan musik gitar klasik khususnya Asia.
Sebagai ajang yang sangat bergengsi, khususnya bagi
ensemble gitar klasik di tingkat Asia, JIEGF menjadi barometer para musisi
klasik di tingkat Asia dan juga merupakan kesempatan yang baik untuk
memperkenalkan musisi dan gitaris Indonesia terbaik khususnya gitar klasik.
Gitaris-gitaris muda Indonesia dari Yogyakarta yang
tergabung dalam empat (4) ensemble gitar yaitu Nocturnal Guitar Quartet, Duo
Rocky, Duo Nabita dan Duo Anantara mewakili Indonesia untuk pertama kalinya
sejak 30 tahun JIEGF ini diselenggarakan. Keempat kelompok ensemble ini
tergabung dalam komunitas Indonesia Classical Guitar Collective. Mereka adalah
gitaris-gitaris muda berprestasi dan sudah menunjukkan kebolehannya di berbagai
kompetisi di tingkat nasional maupun regional.
Pada tanggal 24 Juni 2018, pukul 19.00 waktu Tokyo,
diumumkan hasil kompetisi JIEGF ke-30 tersebut Duo Rocky berhasil menjadi juara
1 (pertama) sekaligus meraih Best Duo. Nocturnal Guitar Quartet berhasil meraih
juara 3 (tiga) dan memenangkan Harumi Award, yakni Excellent Performance of a
Modern Guitar Piece. Nabita Guitar Duo berhasil merebut Best Student Award.
Seusai perlombaan ini mereka akan menggelar konser kebudayaan dalam rangka 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Jepang di National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) di Tokyo tanggal 27 Juni mendatang. Selain itu, sebuah konser kepulangan akan digelar di Yogyakarta pada tanggal 18 Juli 2018 mendatang.
Prestasi membanggakan ini sekaligus membawa nama
Indonesia masuk dalam peta gitar klasik Asia dan tidak lepas dari kerja keras
tim. Mereka telah mempersiapkan keberangkatan ini sejak 6 bulan yang lalu
dengan skema latihan mingguan dan konser ujicoba. Konser ujicoba pertama
dilakukan di The Japan Foundation Jakarta 27 April 2018. Konser ujicoba ke-2
dilakukan di Universitas Sebelas Maret Surakarta bekerja sama dengan Voca
Erudita 11 Mei lalu.
Berbagai pihak turut mendukung keikutsertaan ke-empat
ensemble tersebut sebagai satu kontingen Indonesia. Sponsor mereka terdiri dari
Pemerintah yakni Badan Ekonomi Kreatif dan Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 2
FM beberapa BUMN yakni Garuda Indonesia, RNI, dan Phapros serta pihak swasta
seperti Toba Bara, Adimitra Baratama Nusantara, Sekar Lima, Jojonomic dan
lembaga The Japan Foundation Jakarta.
Dukungan dari berbagai pihak untuk musisi-musisi muda
Indonesia seperti ini sangat diharapkan agar mereka dapat berkompetisi dan
berkarya di kancah internasional. Dan gitar klasik Indonesia diharapkan bisa
semakin berkembang di dalam dan luar negeri.
Berikut empat ensemble gitar
1. Nocturnal Guitar Quartet:
a. Gita Puspita Asri (perempuan, 23 tahun)
b. Roby Handoyo (laki-laki, 24 tahun)
c. Adi Suprayogi (laki-laki, 25 tahun)
d. Vaizal Andrians (laki-laki, 24 tahun)
2. Duo Rocky:
a. Yosua Julian Dwi Cahyo (laki-laki, 20 tahun)
b. T.A. Ajie Batara (laki-laki, 20 tahun)
3. Nabita Guitar Duo:
a. Nabila Rifda Alfiani (perempuan, 19 tahun)
b. Tabita Trisanta (perempuan, 19 tahun)
4. Duo Anantara:
a. Diandra Aruna Mahira (perempuan, 13 tahun)
b. Rahmat Raharjo (laki-laki, 43 tahun)