Juwita br Sitio Rayakan Ultah Ke Samosir, Pulang Tinggal Jenazah

Sebarkan:

Kisah Salah Satu Korban KM Sinar Bangun


SIMALUNGUN-Jenazah Indah Juwita Saragih (22), korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun di Danau Toba, Kabupaten Simalungun Senin (18/06/2018), akhirnya ditemukan. Tadinya, warga Desa Manik Saribu, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun itu pilang dari Samosir setelah bertamasya dan merayakan hari lahirnya yang ke-22.

Begitu tiba di rumah duka, jenazah Indah Juwita Saragih (22) warga Manik Saribu  Kecamatan Sidamanik disambut isak tangis keluarga dan warga. Korban ditemukan pada Rabu (20/06/2018) dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Ibunya yang menunggu jenazah tiba di rumah usai diautopsi dari Rumah Sakit Raya, sempat jatuh pingsan. Dia tidak menyangka anaknya yang hampir menyelesaikan gelar sarjana nya ini kembali ke rumah dalam keadaan tidak bernyawa.

Jenazah Indah diserahkan pihak Rumah Sakit kepada keluarga. Sebelum pemakaman dilakukan, prosesi pemberangkatan ke peristirahatan terakhir secara adat istiadat batak dan acara gereja digelar pihak keluarga pada Jumat (22/6/2018).

Abang kandung Indah, B. Saragih Sitio yang ditemui di rumah duka mengatakan, adik semata wayangnya itu berlibur ke Samosir guna merayakan ulang tahunnya yang ke-22 bersama saudara ipar (boru tulang nya) yang sampai saat ini belum ditemukan.


Sitio mengatakan, Indah sangat senang berwisata ke Danau Toba di saat hari libur atau moment keluarga. Ketika ada kabar kapal tenggelam, keluarga langsung menghubungi ponsel korban. Ternyata tidak aktif. “Di situlah kami mencari tahu keberadaannya hingga akhirnya Rabu (20/06/2018) jenazah Indah ditemukan dari area pantai Tiga Ras,” kisahnya.

Ibu korban, U br Situmorang menguraikan, tidak ada firasat atau tanda tanda putri bungsunya akan pergi meninggalkannya dengan cara tragis. Hanya saja, abangnya pernah bermimpi giginya copot.

"Bangunlah inang, lihat abangmu itu. Kau tinggalkan dia sendirian. Gak ada lagi kawannya bercanda. Bangunlah Indah. Hari Senin kau mau ujian nang," ratap mamanya berbahasa batak.

"Selamat jalan Indah adikku, kini aku tinggal sendiri anak keluarga ini, tadinya kita berdua anak mama. Kini kau pergi tinggalkan abang dek menghadap Tuhan. Gak ada lagi temanku bercanda saat kita libur dan pulang ke rumah ini. Tepat di ulangtahunmu ke 22 kau menghadap pencipta. Selamat jalan adekku," jerit B.Sitio pada acara keluarga pemberangkatan jenazah korban.(tbs-1)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini