DPD KNPI Kota Medan
Hapus Jajak Pendapat di Facebook
Jajak pendapat berupa angket untuk netizen pengguna media
sosial Facebook yang digelar oleh laman Facebook DPD Komite Nasional Pemuda
Indonesia (KNPI) Kota Medan, dengan objek pilihan ERAMAS dan DJOSS berakhir
anti klimaks, dimana survey tersebut tiba-tiba hilang dari laman, diduga karena
dihapus oleh pembuatnya, Selasa (26/6) sekitar pukul 13.30 WIB.
Sebelumnya, DPD KNPI Kota Medan yang di profilnya
terpampang foto El Adrian Shah, sepupu calon wakil gubernur Sumut nomor urut 1,
Musa Rajek Shah, selaku Ketua, dan Edi Saputra ST selaku Sekretaris, sejak
Senin (25/6/2018), pukul 17.52 wib, menggulirkan jajak pendapat, "Tentukan
PILIHAN saudaraku, Unt Menetukan Masa Depan SUMUT. Caranya Gampang, Pencet
Salah #Satu GAMBAR CALON dibawah ini:"
Informasi diperoleh dari pegiat media sosial Medan, Eko
Marhaendy, 8 jam menjelang berakhirnya angket ini, ERAMAS dipilih oleh 57% dari
1.200 pemilih, sementara DJOSS 43%.
"Namun semakin viralnya jajak pendapat ini, para
pengguna media sosial Facebook yang merupakan kelas intelektual cerdas
tampaknya mulai menampilkan pilihan rasionalnya. Hanya 6 jam sebelum jajak
pendapat berakhir, DJOSS berbalik unggul menjadi 55% dengan voters sekitar
1.800 netizen," terang Eko, Selasa sore.
Semakin mendekat waktunya berakhir, DJOSS makin disukai
netizen. 5 jam menjelang penutupan, DJOSS meraih 57% dari 4.000-an pemilih.
"Ini tentunya jumlah yang sangat besar dibandingkan responden
lembaga-lembaga survey yang hanya mengakumulasi pandangan 800-an
responden," ungkap alumni UIN Sumatera Utara ini.
Sementara pegiat sosial lainnya, Khairunisa menyatakan
bahwa ketika angka 57% untuk kemenangan DJOSS bertahan hingga satu jam lamanya,
tiba-tiba angket tersebut hilang, raib. Hal ini tampak dari screenshot yang
dikirimkan Khairunisa pada media ini.
Terpisah, Muhammad Asrul, seorang netizen yang sebelumnya
mengikuti jajak pendapat tersebut tak dapat menutupi kekesalannya karena
dihapuskannya jajak pendapat tersebut oleh DPD KNPI Kota Medan. "Ini jelas
menunjukkan bahwa tim ERAMAS hanya siap menang, tidak siap kalah. Sama sekali
tidak punya kompetensi, baik pemimpin maupun tim horenya," ujar Asrul.
Belum diperoleh tanggapan resmi dari KNPI Kota Medan
terkait peristiwa ini. HP para pimpinan KNPI kota Medan di nomor 0811610xxx dan
08116028xxx bernada sibuk.(hendra)