Dr Moeldoko Beri Kuliah Umum di Universitas Pertahanan

Sebarkan:
 Paparkan Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Jokowi yang Berkesinambungan dengan Pembangunan Peradaban dan Sumber Daya Manusia



Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr.Moeldoko menyampaikan kuliah umum di depan kurang lebih 300 mahasiswa Universitas Pertahanan, Kampus Sentul, Bogor, Jawa Barat, 25 Juni 2018. Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko menegaskan bahwa Presiden Jokowi membangun infrastruktur tidak semata-mata sebagai bangunan fisik, tetapi berkesinambungan dengan pembangunan sumber daya manusia, yang pada akhirnya akan menjadi pembangunan peradaban sebuah bangsa.

Inti dari pembangunan infrastruktur sekarang ini, menurut Moeldoko adalah konektivitas. Infrastruktur menghubungkan titik-titik di wilayah republik yang sangat luas, membuka akses dan jalur-jalur ekonomi, sosial, dan budaya yang baru, menciptakan peluang-peluang baru, membuka keterisolasian, yang pada gilirannya akan melahirkan budaya dan peradaban yang baru pula.

“Jika sekarang dibangun MRT dan LRT, nantinya akan tumbuh budaya antre dan menjaga kebersihan di tengah-tengah masyarakat. Itu hanya contoh kecil,” papar Moeldoko. Ia mencontohkan kebijakan Jokowi yang lain soal BBM Satu Harga dan pembangunan yang makin bergerak hingga pelosok dan daerah-daerah perbatasan. Kebijakan tersebut akan menggemakan rasa cinta tanah air dan nasionalisme. “Mereka menjadi merasa lebih diperhatikan, merasa sebagai bagian dari bangsa yang besar. Itu yang terjadi di tengah-tengah masyarakat dan mereka rasakan sekarang ini,” kata Moeldoko.

Mantan Panglima TNI 2013-2015 tersebut juga menggarisbawahi tugasnya di hadapan para mahasiswa dalam kuliah umum tersebut. “Tugas saya pagi ini adalah memprovokasi jalan pikiran, niat, semangat, para mahasiswa, agar kita tidak terjebak dalam pemikiran linear,” katanya.

Ia melanjutkan bahwa setiap warga negara dapat berkontribusi mulai dari pemikiran sampai dengan tindakan dalam menyambut perubahan yang berlangsung sangat cepat. Oleh karena itu, ia berharap bahwa para lulusan Universitas Pertahanan dapat mewarnai lingkungan di manapun mereka bekerja.

“Harus disadari, ikon kita sekarang adalah kecepatan. Speed. Kita tidak bisa santai-santai menghadapi perubahan yang berlangsung sangat cepat. Ke depan, kompetisi akan semakin intensif dan meningkat,” tambah pria kelahiran Kediri tersebut.

Moeldoko pun kemudian menunjukkan ada banyak perubahan besar yang akan terjadi dalam kurun waktu sampai dengan tahun 2045 mendatang, ketika Indonesia akan berumur 100 tahun. Perubahan tersebut di antaranya adalah makin melemahnya negara-negara yang selama ini mengandalkan minyak bumi sebagai tulang punggung ekonomi. Selain itu, di masa depan industri baja juga akan mengalami penurunan dan akan digantikan oleh industri komposit.
“Yang menarik, di masa depan barangkali kita akan mengenal istilah bank bukan lagi sebagai suatu tempat, melainkan suatu konsep saja. Lebih dari itu, kita juga menyaksikan industri percetakan tiga dimensi (3D-printing) berkembang sangat pesat. Sekarang orang membangun rumah bisa dengan percetakan 3 dimensi dan bisa selesai dalam hitungan hari,” kata kakek dua cucu tersebut.

Moeldoko juga menegaskan bahwa pembangunan yang sedang dikerjakan oleh pemerintah sekarang ini tidak melupakan pembangunan mental dan karakter bangsa yang kuat. “Yang lain boleh dibangun, tapi kalau mental dan karakter tidak disiapkan, akan sia-sia,” papar ayah dari dua anak tersebut.(alois)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini