BELAWAN - Cuaca buruk yang berlangsung belakangan ini
mengakibatkan ratusan kapal nelayan di Belawan tidak melaut.
Ratusan kapal ikan
nelayan dengan skala kecil dan besar terlihat parkir di dermaga di kawasan
Sungai Deli dan Gabion kawasan Pelabuhan
Perikanan Samudera Belawan dan Labuhan Deli serta Kurnia, sekitar bantaran
Sungai Deli, Kamis (21/6).
Ketua Aliansi
Nelayan Selat Malaka Sumatera Utara (ANSM - SU), Abdul Rahman mengatakan, para
nelayan banyak tidak melaut, sehingga ratusan kapal nelayan bersandar di
beberapa dermaga.
Dampak ini juga
menjadi kekhawatiran atau trauma bagi nelayan pasca tenggelamnya KM Sinar
Bangun di Danau Toba, Samosir.
"Banyak
nelayan besar dan kecil labu jangkar, mereka hanya di laut tidak bisa menangkap
ikan di areal zona tangkap, ini belum tahu sampai kapan cuaca buruk
terjadi," kata Abdul Rahman.
Pria akrab disapa
Atan menambahkan walau cuaca buruk, ada juga nelayan Belawan yang melaut dengan
mempertaruhkan keselamatan akibat akibat dorongan kebutuhan ekonomi keluarga.
"Mau tidak mau, nelayan tetap ada yang melaut,
walaupun sulit mendapat ikan, nelayan tetap berusaha mencari ikan dengan
kondisi yang ada, karena tidak tahu lagi mau kerja apa kalau tidak
melaut," jelas Atan.
Pria yang juga
menjabat Ketua Karang Taruna Belawan ini berharap pemerintah memikirkan solusi atas nasib
nelayan pada musim cuaca buruk atau susah mencari ikan pada musim ombak dan
angin kencang.
"Seharusnya ada pelatihan dari pemerintah kepada
nelayan mengatasi kondisi seperti ini atau minimal ada santunan kesejahteraan
kepada nelayan. Jadi nelayan tidak memaksa diri melaut pada saat cuaca
buruk," sebut Atan.
Terpisak Kepala Badan Meterologi, Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) Belawan Hanafi Hamzah mengatakan kondisi cuara perairan Belawan
masih aman dengan ketinggian obak berkisar 0.5 sampai dengan 1.0 meter.
"Kondisi ini relatif aman untuk aktifitas melaut
bagi nelayan kecuali pada saat hujan, ketinggian ombak bisa meningkat menjadi
2.0 meter," katanya. (mu-1)