Tugu Pramuka Diresmikan di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Sebarkan:

Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault meresmikan Tugu Pramuka Perbatasan di simpang tiga Desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat, Kabuoten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara pada Jumat (4/5/2018).

Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti Tugu Pramuka Perbatasan tersebut.

“Alhamdulillah Tugu Pramuka Perbatasan ini telah resmi. Tugu ini tidak hanya mempercantik tata ruang. Tapi semoga ini menjadi titik awal dan motivasi menggiatkan pembinaan karakter, kebangsaan, dan kecakapan generasi muda di daerah ini melalui pendidikan kepramukaan,” terang Adhyaksa Dault. 

Menpora periode 2004-2009 ini gelisah melihat perkembangan generasi muda akhir-akhir ini. Ada seorang anak SD berusaha mencium sambil menindih tubuh teman perempuannya. Videonya viral di media sosial. Ada juga seorang pelajar di Jawa Timur yang tega membunuh gurunya.
Menurut dia, perilaku seperti itu tidak pantas mereka lakukan. Syarat utama sebuah negara dapat maju adalah mempunyai warga negara yang bermental baik dan berkualitas. Ini tidak bisa dibangun hanya dalam satu hari, melainkan harus melalui pendidikan sejak usia dini.

Upaya ini, tegas Adhyaksa, dapat dilakukan melalui Gerakan Pramuka. Pria murah senyum itu menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan dan Provinsi Kalimantan Utara yang telah bersedia menjadi tuan rumah Kemah Bela Negara.

Ini adalah Kemah Bela Negara tingkat Nasional pertama dalam sejarah. Sebelumnya, KBN pernah digelar hanya di tingkat regional, seperti di Jakarta tahun 2015.

“Kemah Bela Negara ini akan membentuk mental anggota Pramuka yang kuat dan berkualitas sebagai syarat untuk menjadi negara maju. Rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air mereka akan semakin meningkat,” papar Adhyaksa.

Kwarnas Gerakan Pramuka dibawah kepemimpinan Adhyaksa Dault telah mengeluarkan 10 tugas Pramuka di media sosial, untuk membumikan tagline Kwarnas yakni “Setiap Pramuka adalah Kantor Berita”.

“Kita berikan 10 tugas, hasilnya di luar dugaan kita, tugas itu dijalankan dengan improvisasi dan kreatifitas ala Pramuka,” ungkapnya.

Tujuan tagline itu adalah, pertama, setiap Pramuka mempunyai kesadaran sebagai pemilik, pemimpin redaksi, sekaligus wartawan bagi akun media sosialnya masing-masing. Jadi, setiap Pramuka mempunyai tanggungjawab sosial dengan medsosnya.

Kedua, setiap Pamuka mempunyai kemampuan memberitakan kegiatan Pramuka, produk lokal, pemuda berprestasi, pariwisata, kuliner, budaya, potensi daerah, dan lain-lain di medsos. 

Sementara itu, Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid menjelaskan, pembangunan tugu ini berkat kerjasama Pemerintah Daerah Nunukan dengan Satuan Pengaman Perbatasan RI-Malaysia Yonif 621 Manuntung, Kwarda Gerakan Pramuka Kalimantan Utara, dan Kwarcab Gerakan Pramuka Nunukan.

“Tugu ini dibangun selama sebulan, mulai tanggal 28 Maret 2018 sampai 28 April 2018 secara gotong-royong. Terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tugu ini berdiri dengan kokoh,” papar dia.

Peresmian Tugu Pramuka Perbatasan itu disaksikan oleh Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie dan Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid.

Setelah itu, Adhyaksa Dault membuka kegiatan Kemah Bela Negara Tingkat Nasional I di Bumi Perkemahan Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan. Sebanyak 1.200 Pramuka Penegak dan Pandega perwakilan Kwarda seluruh Indonesia hadir dalam kegiatan itu. (Pramuka)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini