Tinjau Proyek Bendungan Sei Wampu di Langkat, Djarot Apresiasi Presiden Jokowi

Sebarkan:

Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) Djarot Saiful Hidayat melakukan kunjungan ke Kabupaten Langkat, Jumat (4/5/2018).

Dengan didampingi Anggota Komisi V DPR RI Nusyirwan Soedjono, rombongan Djarot meninjau progres pembangunan proyek Bendungan Sei Wampu di Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.

Menelusuri jalanan berdebu, rombongan tiba di lokasi proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya dan PT Nindya Karya tersebut.

Djarot dan Nusyirwan langsung melihat proyek pembangunan senilai Rp 250 Miliar yang dibangun diatas lahan seluas 28 hektare.

Diketahui, bendungan yang sedang dibangun tersebut akan mampu mengairi lebih kurang 11.000 hektare sawah warga. 

Di sela-sela kunjungannya Djarot mengatakan, harus ada percepatan pembangunan agar bisa langsung dimanfaatkan masyarakat. Karena selama ini, petani hanya mengandalkan hujan untuk mengairi sawahnya.

Cagubsu nomor urut 2 tersebut menilai, sangat diperlukan sinergi antara Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten. Utamanya dalam hal pengawasan agar jangan sampai areal persawahan dialihfungsikan untuk hal lain. Seperti lahan sawit atau perumahan. 

"Kalau sampai lahan persawahan dialihfungsikan, ini tidak sejalan dengan tujuan dibangunnya bendungan. Tidak sejalan dengan tujuan swasembada pangan," ujar Djarot yang berpasangan dengan Sihar Sitorus sebagai calon wakil Gubernur Sumut.

Fisik bendungan diklaim sudah mencapai progres sebesar 45 persen. Djarot mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah membangun banyak bendungan atau waduk untuk kesejahteraan petani.

"Inilah keberanian Pak Jokowi dalam mencetak banyak waduk dan bendungan. Dalam rangka kedaulatan pangan. Jadi nggak ngomong tok lho itu yah," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Di tempat sama, Nusyirwan Soedjono menambahkan bahwa jaringan bendungan dan irigasi harus benar-benar ditata dengan baik. Agar masyarakat bisa benar-benar merasakan manfaatnya.

"Sehingga masyarakat bisa melihat sebuah lingkungan yang nyaman. Itu berlaku untuk semua jaringan. Jaringan primer irigasi tidak hanya di sini saja. Tapi tentunya berlaku seluruh jaringan di seluruh Indonesia," ungkapnya.

Sementara itu, PPK Bendungan Sei Wampu Julhendra Sirait menjelaskan, pembangunan bendunan sudah dicanangkan sejak 2005. Pihaknya melakukan studi kelayakan.

Pada 2011, detail engineeringnya baru dirampungkan. Pembangunan fisik baru dimulai pada 2015. Setelah Hari Raya Idul Fitri, PPK Bendungan Sei Wampu akan merampungkan pembayaran ganti rugi lahan masyarakat.

"Target kami dari Sei Wampu. Kami membangun bendungnya dulu. Tahun depan, kami akan bangun jaringan irigasi kiri untuk dialirkan ke sawah masyarakat," pungkasnya. (ril)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini