Tertipu Pesona Traveloka, 5 Pelanggan Asal Kendari Kecewa

Sebarkan:

Para korban ketidakprofesionalan Traveloka



Perusahaan penyedia layanan penerbangan dan hotel domestik, Traveloka, dinilai mulai tidak profesional melayani pelanggan. Padahal, brand perusahaan tersebut sebelumnya terkenal dan kerap menjadi prioritas pemesanan di jagad maya.

Customer Service juga dinilai cenderung tidak sigap melayani keluhan pelanggan. Akibatnya, bukan hanya kerugian materil saja, namun dari sisi moril, waktu, dan tenaga, juga dianggap terbuang sia-sia karena ketidaksigapan perusahaan tersebut.

Seperti yang dikeluhkan oleh lima orang pelanggan sekaligus Jurnalis asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, baru-baru ini. Mereka terdiri dari 5 orang jurnalis yang didelegasikan mengikuti agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Jurnalis Online Indonesia (JOIN) di Provinsi Bangka Belitung.

Mirkas, salah satu delegasi jurnalis asal Kendari, mengatakan bahwa masalah terjadi ketika melakukan pemesanan tiket pasca kegiatan, Minggu (29/4/2018).

“Kami memesan tiket rute Bangka Belitung-Jakarta, via aplikasi resmi Traveloka, di akun saya, Minggu Malam (29/4/2018).

Transaksi pun dilakukan dengan mentransfer sejumlah uang sesuai jumlah pemesanan. Namun hingga hari berikutnya, kode booking yang digunakan untuk memproses check in penerbangan, belum juga dapat diakses, akibatnya kami harus merelakan peswat yang kami pesan take off.

Setelah diskusi bersama teman-teman selama terlantar dibandara Depati Amir Bangkabelitung berjam-jam lamanya, kamipun langsung memesan tiket di counter maskapai,”urainya saat ditemui di Jakarta, Selasa (1/5/2018).

Pengaduan terhadap pihak Traveloka telah dilakukan, dengan menghubungi Customer Service perusahaan. Pihak perusahaan kemudian mengajukan permintaan maaf via email dan menyatakan akan memproses refund (pengembalian) atas transaksi yang telah dilakukan sebelumnya.

Meski begitu, salah satu rekan lainnya, Nanang Sofyan, menilai bahwa permintaan maaf dan refund dari pihak perusahaan saja tidak cukup menggantikan waktu dan tenaga yang terbuang sia-sia.

Pihak Traveloka dituntut untuk memperbaiki manajemen yang terintegrasi lewat pemesanan online itu.

“Yang kami keluhkan adalah tidak ada inisiatif mereka untuk memperbaiki sistem setelah pemesanan.

Yang ada pesanan tiket kami tertunda sampai pesawat yang harusnya kami tumpangi tak off. Harusnya perusahaan terkenal dan besar justru sigap melayani manajemennya, jadi Traveloka jangan cuma tebar pesona saja.

Promo kemana-mana, tapi kenyataannya pelayanannya kacau begini. Pihak Traveloka harus evaluasi diri disini,” pungkasnya.(join)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini