Sihar Sitorus: Ekonomi Berkeadilan Harus Berproses dari Hulu ke Hilir

Sebarkan:

Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara Sihar Sitorus mendorong penataan ekonomi dari hulu. Ini dilakukan agar dapat terwujudnya ekonomi berkeadilan dengan melibatkan berbagai pihak.

Sihar mengatakan, fokus ekonomi berkeadilan dengan start dari hulu ini menjadi titik awal pergerakan untuk mendongkrak perekonomian.

"Saya kira, sekarang kita menata ekonomi dari hulu, dengan memberikan kesempatan yang sama setiap orang untuk mengejar cita-citanya," ungkap Sihar di Medan, Jumat (4/5/2018).

"Ekonomi berkeadilan itu harus dilihat dan berproses dari hulu ke hilir. Dari hulu ini, kita berangkat dari titik yang sama, tapi finishnya bisa beda," tambah pendamping Djarot Saiful Hidayat itu.

Hal ini juga disampaikannya saat Diskusi Santai Bersama Sihar Sitorus yang digelar para mahasiswa dari berbagai univeristas dan perguruan tinggi dengan tema 'Mewujudkan Ekonomi Berkeadilan Menjaring Aspirasi Mahasiswa Mengagas Ekonomi Kreatif Dalam Perspektif Anak Muda Sumatera Utara' di Kafe Bukan Kongbox Jalan SMTKN Dalam Nomor 8, Padang Bulan Selayang I, Medan Selayang, Kota Medan, beberapa waktu lalu.

Sihar menilai, era millennial saat ini, memberikan kesempatan besar bagi kaum muda sebagai ujung tombak untuk unjuk gigi. Anak muda saat ini, berada dalam kondisi sudah ada finansial market.

"Bicara proses, bagaimana mengoptimalisasikan yang terbatas sampai memenuhi keinginan yang tak terbatas. Anak muda sekarang lebih berani dan siap mendengarkan hal-hal dan ide-ide gila," tegas Sihar.

Sihar mengaku, beban anak muda saat ini tidak mudah. Dengan era persaingan ketat, kaum muda juga dibebankan untuk turut bertanggungjawab mengatasi bonus demografi, yang merupakan kondisi di mana populasi usia produktif lebih banyak dari usia nonproduktif. Indonesia diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030 mendatang.

"Solusinya, kita harus memberikan kesempatan yang sama, termasuk pada usia tidak produktif," tegas paslon nomor urut dua itu.

Menurutnya, untuk mencapai ekonomi berkeadilan itu juga harus melibatkan berbagai unsur. Tak hanya terpatok kepada anak muda dengan usia produktif sebagai katrol, tetapi juga turut serta kaum nonproduktif.

"Ekonomi berkeadilan itu hanya bisa diperoleh ketika semua orang yang terlibat di dalam proses ekonomi dengan mendapatkan kesempatan yang sama," pungkas Sihar. (ril)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini