Sekda Kota Binjai M Mahfullah P Daulay dan Kepala bagian Organisasi Pemkab Magelang Edy Wasono saling tukar cenderamata |
Pemerintah Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah melakukan kunjungan ke Pemko Binjai dalam
rangka studi banding tentang smart city, Kamis
(03/05/2018).
Kunjungan dipimpin
Kepala Bagian Organisasi Edy Wasono
diterima oleh Sekretaris Daerah M
Mahfullah P Daulay, SSTP MAP, di
ruang Binjai Command Center.
Edy Wasono
mengatakan sangat senang bisa
berkunjung ke Binjai dan suatu kehormatan bisa diterima langsung oleh Sekda Kota Binjai. Dijelaskannya, kehadirannya bersama
para kepala bagian di lingkungan Pemkab Magelang dalam rangka studi referensi terkait
kebijakan pelaksanaan smart city
yang dilaksanakan Pemko
Binjai dan melihat
bagaimana pengaruh smart
city dalam peningkatan pelayanan publik dan peluang investasi.
“Kabupaten Magelang
memiliki 21 kecamatan dan
367 desa/kelurahan, cukup luas
dan tidak cukup Satu Dua hari
menjalaninya. Jadi kami diperintah oleh
Pak Bupati untuk menggali
informasi bagaimana menyejahterakan
masyarakat, “ kata Edy.
Edy Waseso
menilai upaya Binjai menerapkan
smart city sangat menarik sekali
dan Pemkab Magelang wajib melaksanakannya. Ia juga
mengapresiasi Walikota HM Idaham sebab untuk
mewujudkan smart city sangat tergantung komitmen dari kepala
daerah.
Sebelumnya, Sekda M Mahfullah mengungkapkan
perjalanan Kota Binjai untuk
mewujudkan smart city yang pada awalnya
mengadopsi aplikasi dari daerah lain. Namun, ternyata aplikasi itu tidak bisa
diterapkan di Binjai. Akhirnya Walikota
HM Idaham mengajak kolaborasi stakeholder lainnya, seperti Politeknik
Negeri Medan dan PT Telkom. Beberapa mahasiswa
Politeknik direkrut untuk membangun
aplikasi smart city.
Demikian juga
untuk command center dibangun
sendiri memanfaatkan ruangan bekas garasi, sedangkan pengadaan mobiler, smart glass dan lain –lain , dibeli
lewat e-kalatog. Karena itu, kata
Sekda, biaya yang digunakan jauh lebih murah dibanding kota –kota lainnya yang menggunakan jasa
vendor.
“Oleh Kemendagri,
Pemko Binjai diapresiasi karena membangun sendiri seluruh aplikasi smart city
dan command center secara mandiri, tanpa
melibatkan vendor, ‘ kata Mahfullah.
Ia mengatakan siap
membantu Pemkab Magelang bila ingin mengadopsi aplikasi milik Pemko Binjai dan ingin membangun command center. Adanya
command center sangat penting
agar seluruh aplikasi yang ada di masing -masing OPD bisa terintegrasi.
“Kalau ada daerah
yang ingin menggunakan aplikasi, kami akan berikan gratis. Sudah ada
beberapa daerah yang menjalin kerjasama dengan Pemko Binjai “ kata
Mahfullah.
Kepada tamunya,
Sekda M Mahfullah juga menjelaskan tentang kebijakan Pemko Binjai
mewajibkan setiap pasangan calon pengantin dites urine. Pemko Binjai
menjadi yang pertama di Indonesia
menerapkan aturan ini dan tujuannya untuk memerangi narkoba.(Ismail)