KH Mahmudin Pasaribu Isi Muzakarah MUI Binjai

Sebarkan:

Ada Tiga Amalan Yang Tidak Dibatasi Pahalanya


Ketua Majlis Ulama Indonesia Kabupaten Mandailing Natal KH Mahmudin Pasaribu isi Muzakarah Ramadhan Minggu kedua yang di selengarakan oleh Majlis Ulama Kota Binjai yang laksanakan di pelataran parkir gedung MUI Binjai, Minggu (27/5/2018).

Dengan tema " Pendidikan Pondok Pesantren " Muzakarah dihadiri Ketua MUI Binjai H.M Jamil MA, Sekretaris MUI Binjai Japar Sidik,  Ketua PD Al Wasliyah Binjai, Drs Suwito, Ketua PD Muhammadiyah Binjai, Drs Yundiser, Ketua BNN Langkat AKBP M Zaini, Ketua DMI Binjai Irhamuddin, Anggota DPRD Binjai Antasaru Lubis Pengurus FPI Binjai, Pengurus BKPRMI, Pengurus, NU Binjai, seluruh pengurus MUI Kota Binjai dan perwakilan BKM se Kota Binjai.

Ketua Majlis Ulama Indonesia Kabupaten Mandailing Natal KH Mahmudin Pasaribu dalam pemaparannya meyampaiakan ada tiga amalan yang tidak dibatasi pahalanya.

" Tiga amalan yang tidak dibatasi pahalanya yang pertama orang suka memaafkan kesalahan orang, kedua orang yang sabar dan orang yang berpuasa di bulan ramadhan," katanya.

KH Mahmudin Pasaribu juga mengajak para jamaah untuk terus beramal walaupun saat beramal itu didalamnya bercampur sifat riya.

 " Silahkan beramal meskipun itu bercampur riya. Sebab pada dasarnya, setan itu menggoda manusia agar tidak beramal," katanya.

Ia juga memita agar para jamaah agar memahami dan memperbaiki bacaan-bacaan ketika melaksanakan sholat sunah tarawih berjamaah.

" Selama Ramadan, saya melihat banyak bacaan bilal di daerah yang keliru dalam pelaksanaan ibadah Salat Sunat Tarawih ini mesti di perbaiki," tegas KH Mahmudin Pasaribu yang juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru.

Dalam pemaparanya Ketua Majlis Ulama Indonesia Kabupaten Mandailing Natal KH Mahmudin Pasaribu sangat mengapresiasi kegiatan Muzakarah yang diselenggarakan MUI Binjai.

" Saya apresiasi MUI Binjai, karena bisa membuat pengajian sekali sepekan. Saya juga terkesan dengan Pemko Binjai, Sebab Binjai yang hanya terdiri dari 5 kecamatan, MUInya dapat bantuan 350 juta per tahun. Sedangkan kami di Madina ada 23 kecamatan, mendapatkan bantuan hanya 150 juta pertahun anggaran untuk MUI," katanya.

Sementara itu ketua MUI Kota Binjai H.M Jamil dalam sambutanya mengatakan Kontribusi Musthafawiyah terhadap pembangunan di Sumut sangat besar.

" Kontribusi Ponpes tidak hanya terhadap pembangunan tentang keagamaan, tetapi juga sosial politik, dan kemerdekaan Republik Indonesia," ucapnya.

Jamil juga mengatakan semoga muzakarah menambah wawasan pengenathuan tentang iman dan Islam, serta memperkuat hubungan silaturahim umat.

" Kita banyak mendengar dan ikuti mana yang baik. Mudah - mudahan muzakarah kita ini diberkati oleh Allah SWT," harapnya.

Diakhir acara ketua MUI Kota Binjai H. M Jamil memberikan sebuah buku hasil karya 12  Mahasiswa Pendidikan Tinggi Kader Ulama (PTKU) Binjai kepada ketua MUI Mandailing Natal KH Mahmudin Pasaribu. (Ismail)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini