Djarot Tinjau Proyek Strategis Nasional di Sumut

Sebarkan:

Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat meninjau perkembangan sejumlah proyek strategis nasional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo di provinsi itu, Kamis (3/5/2018).

Dalam peninjauan di masa rehat kampanye itu, Djarot Saiful Hidayat didampingi dua anggota DPR RI yakni Trimedya Panjaitan dan Nusyirwan Sudjono.

Pertama, Djarot Saiful Hidayat meninjau perkembangan pembangunan jalur rel layang yang berlokasi di sekitar Stasiun Kereta Api Medan.

Di tempat itu, Penanggung Jawab Pembangunan Rel Layang Galih Setyanto menjelaskan tahapan pembangunan yang dijalankan.

Pihaknya memperkirakan, jalur rel layang tersebut dapat diselesaikan pada akhir tahun 2018 dan sudah bisa digunakan untuk meningkatkan kelancaran transportasi di Kota Medan.

Setelah berdialog dengan pelaksana pembangunan rel layang, Djarot Saiful Hidayat menuju Pelabuhan Belawan untuk meninjau perkembangan pembangunan terminal peti kemas fase 2.


Kepada Djarot Saiful Hidayat dan dua anggota DPR RI, Dirut Prima Terminal Peti Kemas Jenson Sitohang menjelaskan, pelaksanaan pengembangan Terminal Peti Kemas Pelabuhan Belawan fase 2 telah mencapai sekitar 70 persen hingga awal Mei 2018.

Proyek yang pembangunannya dimulai sejak tahun 2014 tersebut menggunakan anggaran Rp 3 triliun yang terdiri dari pekerjaan sipil pembangunan terminal peti kemas sebesar Rp1,4 triliun dan pengadaan alat bongkar muat senilai Rp1,6 triliun.    

Alat bongkar yang akan digunakan adalah empat unit "Shire to ship" (STS), 12 unit "automed Runner tyrwd gantry" ( A-RTG), 20 unit terminal truk, dan terminal operating system.

Untuk menyiapkan lahan pembangunan terminal fase 2 tersebut, pihaknya mendatangkan pasir dari Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai yang sistemnya tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Selama ini, arus bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Belawan hanya berkisar satu juta Teus per tahun. Namun jika fase 2 itu selesai, direncanakan total produksinya bisa mencapai 2,1 juta Teus per tahun.      

Dengan keberadaan terminal fase 2 tersebut, kapal-kapal berukuran besar yang melayari perairan internasional juga dapat berlabuh di Pelabuhan Belawan.

Setelah mendengar penjelasan tersebut, Djarot Saiful Hidayat menyampaikan apresiasi atas kinerja dan tingkat pembangunan terminal peti kemas fase 2 Pelabuhan Belawan.

Djarot menilai, pembangunan terminal peti kemas fase 2 tersebut menjadi salah satu indikasi awal kebangkitan ekonomi Sumatera Utara.

Dalam pembangunan yang dijalankan Presiden Joko Widodo, Sumatera Utara adalah motor untuk menggerakkan perekonomian di Indonesia, terutama di bagian barat.

"Itu kenapa Pak Jokowi memberi perhatian yang fokus ke Sumatera Utara karena provinsi ini berhadapan dengan negara-negara lain untuk menggenjot ekspor," katanya.

Dengan perluasan dermaga peti kemas itu, lanjut Djarot, maka kapasitas pelabuhan peti kemas Belawan menjadi dua kali lipat dan jangkauannya juga akan semakin luas karena kegiatan ekspor barang bisa langsung ke India, Dubai, Jepang, dan China.

Dengan cara itu juga, berbagai jenis industri dari hulu sampai hilir yang ada di Sumatera Utara dapat diekspor lebih cepat dehingga pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut akan meningkat.

"Belum lagi kita berbicara multiplier effectnya. Berapa lapangan kerja yang akan dibuka, ada berapa usaha-usaha rakyat yang bisa dihidupkan. Dan, orientasi kita bukan hanya lingkup dalam negeri, tapi juga ekspor impor," ujar cagub yang didukung PDI Perjuangan dan PPP itu.

Setelah itu, Djarot Saiful Hidayat meninjau Kota Tebingtinggi untuk meninjau perkembangan pembangunan jalan tol dan Kabupaten Batubara untuk meninjau Pelabuhan Kuala Tanjung. (ril)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini