Djarot: Bagaimana Atasi Stunting? Edy: Saya Tak Ngerti Apa itu..

Sebarkan:

Debat kandidat kedua pemilihan gubernur Sumatera Utara yang digelar KPU di Hotel Adi Mulia, Kota Medan, Sabtu (12/5/2018) malam berlangung seru.

Dua pasangan calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (ERAMAS) dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (DJOSS) terlibat saling cecar pertanyaan dan adu argumen seputar tema yang diusung yakni Pembangunan Berkeadilan dan Berkesetaraan.

Saat Djarot dan Sihar mendapat giliran bertanya, mereka mencecar ERAMAS dengan pertanyaan soal stunting.

Djarot mengatakan, Sumut pernah masuk dalam angka stunting yang tinggi. 

"Bagaimana upaya bapak sebagai calon Gubernur untuk menekan tingkat stunting ini. Karena stunting ini sangat berpengaruh kepada kualitas Sumber Daya Manusia generasi yang akan datang," kata Djarot. 

Ternyata Edy yang mantan Pangkostrad tersebut mengaku tidak tahu istilah stunting yang disebut Djarot.

"Terima kasih Pak Djarot, ini saya belum tahu stunting ini, jadi kalau saya jawab stunting itu apa, kenapa pakai yang harus sulit-sulit begitu. Dijelaskan dulu, pasti nanti saya akan jawab. Dan saya tidak bisa menjawab apa itu stunting, karena saya tidak mengerti apa itu stunting," ujar Edy.

Mendengar itu, Djarot menjelaskan bahwa stunting adalah masalah pertumbuhan balita akibat kurang gizi kronis.

"Terima kasih, kalau dibilang begitu kan saya langsung tau itu, yang tak tau susah saya menjawab. Kalau itu sudah kami buatkan rencana. Ada bidan siaga, ada perawat siaga, ada ambulans siaga. Kita sampaikan bahkan nanti, mobil jenazah siaga. Dari kabupaten hingga kecamatan, kita siapkan untuk mengatasi stunting," ungkap Edy.

Di sesi berikutnya, Giliran Sihar yang mencecar pertanyaan kepada ERAMAS. Dia membahas soal visi misi ERAMAS soal pendataan potensi daerah.

"Pada poin ketiga, bapak mengatakan, bahwa bapak akan melakukan pendataan potensi daerah, dan pendataan ini selesai di tahun 2020. Setelah pendataan ini selesai, maka akan dikatakan Sumut ini bermartabatisasi kolektif simbiotik sumatera utara ini. Pertanyaannya adalah bagaimana bentuk konkrit bermartabatisasi kolektif simbiotik ini?," ungkap Sihar.

Ijeck pun langsung menyambar pertanyaan Sihar dengan jawaban yang cukup bijak. Kata dia, pendataan daerah berpotensi dan akan memberikan solusi.

"Inilah yang kami maksud supaya Sumut bermartabat. bahwa kita bisa mengolah potensi yang ada di daerah kita bahkan bisa menjadi PAD Sumut," katanya.

Istilah-istilah itu pun sempat mengundang gelak tawa para penonton debat. Dalam debat tadi, dua kubu pendukung saling jual beli yel-yel. Ketika salah satu pendukung menyampaikan yel-yel, kubu satunya langsung memberikan balasan. (ril)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini