Bupati Nias Barat Sambut Kedatangan PT. Kirana Megatara Jakarta

Sebarkan:

Bupati Nias Barat Faduhusi Daely menerima kedatangan Tim dari PT Kirana Megatara Jakarta, di ruang kerjanya, Selasa (8/5/2018).

Dalam pertemuan itu, Andi Budi selaku Team Leader PT. Kirana Megatara Jakarta, menjelaskan bahwa kedatangan pihaknya di wilayah Kabupaten Nias Barat merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan menyusul produksi dan harga Karet yang sedang merosot saat ini.

"Hal itu membuat Petani seolah tidak bergairah lagi, sementara Komoditi Karet tersebut adalah komponen penting dalam mendukung berbagai usaha produk domestik di Indonesia," ujarnya.

Sementara, Bupati Nias Barat mengatakan bahwa Kedatangan PT. Kirana Megatara Jakarta merupakan mimpi pihaknya di Nias Barat ini sudah mulai menjadi kenyataan.

"Ternyata masih banyak orang-orang yang peduli dengan kondisi kami di Nias Barat ini. Saya yakin bahwa Tuhan memakai Bapak-bapak sekalian apalagi disini ada para Hamba Tuhan (PAstor Purwo, Pastor Matias dan hamba Tuhan lainnya), membuka cakrawala dalam mendukung peningkatan iman para umat (masyarakat) di wilayah ini melalui peningkatan taraf hidup ekonomi kerakyatan," ujar Bupati.

Selanjutnya, Bupati mengatakan bahwa dirinya yakin PT. Kirana Megatara Jakarta mampu menjawab persoalan yang mereka hadapi saat ini terutama dalam menjawab permasalahan harga Karet yang terus-menerus merosot sehingga memuat petani kewalahan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

"Apalagi bahwa diantara Kab/Kota di Pulau Nias ini, maka Nias Barat merupakan penghasil karet terbesar, sehingga kenyataan ini membuat ekonomi masyarakat di wilayah ini lemah," tandas Bupati.

Masih kata Bupati, label Nias Barat saat ini 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal) dan mereka harus siap menerima kenyataan itu.

Kabupaten Nias Barat yang baru berumur 8 tahun lebih ini, jauh beda dengan Kabupaten lain yang sudah lama mekar. Berdasarkan pengalaman bahwa sesuatu hal yang kerap berhasil itu adalah sesuatu yang dimulai dari hal kecil.

"Kita berharap kemitraan ini menjadi Karya Nyata dalam meningkatkan taraf hidup petani, karena melalui aksi ini kedepan akan terbuka lapangan kerja dan petani-petani kita kembali bergairah dalam pengembangan komoditi karet," ujar Bupati.

Sementara, Koordinator Tim dari PT. Kirana Megatara Jakarta Effendy mengatakan bahwa pihaknya sangat berterimakasih atas penyambutan yang sangat ramah oleh Bupati.

Lebih lanjut, Effendy mengatakan bahwa saat harga karet pada posisi rendah seperti ini, maka kedatangan pihaknyasangat tepat.

Dimana saat ini harga Karet Dunia dalam kisaran US$ 1,54 per Kg pada 31 Januari 2018. Lalu jika dipotong operasional dan biaya transportasi belum lagi jika ada permainan harga pada tengkulak maka harga Karet seperti yang ada saat ini dalam kisaran Rp. 4.000 hingga Rp. 5.000/Kg. 

"Melihat kondisi ini maka kita harus menyikapi persoalan dimaksud dengan upaya penyadaran kembali para petani untuk kembali bergarah dalam mengelola usaha jaret sambil juga kita berupaya untuk memikirkan bagaiimana menyikpi persoalah harga Karet yang saat ini sangat memukul petani. Intinya adalah melalui kemitraan ini, kita mau meningkatkan taraf hidup petani," ucap Effendy.

Akhirnya beberapa penekanan dari Bupati Nias Barat yang merupakan kesimpulan sementara bahwa kerjasama PT. Kirana Megatara Jakarta dengan Pemkab Nias Barat disepakati yang dimulai dari penyusunan instrumen dan tahapan kerja oleh Kepala Bappeda, pelaksanaan Sosialisasi kepada masyarakat tentang pengembangan tanaman karet, serta pembangunan gudang penampungan dan lain-sebagainya harus segera diwujudkan. (Emanuel Hia).
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini