Tak Mau Diberi Marga, Djarot: Saya Sahabat Semua Suku dan Agama..

Sebarkan:

Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) Djarot Saiful Hidayat berterimakasih atas banyaknya tawaran untuk diberi marga kepadanya.

Namun ia tetap memilih tidak memakai marga karena Djarot merupakan sahabat semua suku dan agama.

"Iya, saya berterima kasih sudah ditawarkan marga. Di Toba saya ditawari, di Mandailing saya ditawari, di Karo saya ditawari, warga Melayu juga menawari. Saya bilang terima kasih atas penawarannya. Itu penghargaan yang luar biasa," ujar Djarot saat menemui Relawan Simalungun Pro Djoss di Desa Bangun Purba, Kabupaten Deliserdang, Senin (16/4/2018).

"Tapi saya katakan, janganlah, biarkan djarot menjadi dirinya sendiri sehingga bisa bersahabat dengan semua marga dengan semua suku dan semua agama. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih," tambahnya.

Selain itu, Djarot juga berterima kasih kepada masyarakat Simalungun Pro Djoss yang juga mendoakan Presiden RI Joko Widodo untuk dua periode.

"Terima kasih untuk doanya, doanya itu di tahun 2019 Pak Jokowi jadi presiden. Kemudian di tahun 2018 saya jadi Gubernur Sumatera Utara. Terimakasih doanya," ucapnya.

Tak hanya itu, Djarot mengatakan bahwa dia tidak akan menjadi menteri di periode ke-2 kepemimpinan Presiden Jokowi nantinya.

"Kontrak saya bersama rakyat Sumatera Utara selama 5 tahun kedepan untuk menjadikan Sumatera Utara yang hebat," ujarnya.

Namun demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta kepada seluruh pendukungnya untuk bekerja lebih keras turun ke masyarakat agar dapat memenangkan Pilgubsu 2018 ini.

Menurut mantan Walikota Blitar ini, kemenangan di Pilkada 2018 mendatang merupakan barometer untuk pemilu 2019 mendatang khususnya untuk menghantarkan Presiden Jokowi kembali memimpin Indonesia di periode 2019-2014 mendatang.

"Kemenangan di Pilgub ini akan menjadi langkah maju kita untuk kembali memenangkan Presiden Jokowi untuk periode 2019-2024 mendatang," tutupnya.  

Sementara, Perwakilan Ketua Relawan Simalungun Pro Djoss, Idris Sinaga mengungkapkan bahwa pilihan mereka untuk mendukung Djarot-Sihar dalam Pilgubsu dikarenakan kinerja dari pasangan ini sudah pernah terbukti memimpin sejumlah daerah sebelumnya.

"Bapak Djarot sudah terbukti sebagai pemimpin yang amanah karena terbukti kinerja di Kota Blitar sebagai Wali Kota dan pernah menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya," ungkapnya.

Maka itu, tagline pasangan Djoss yang ingin mengubah stigma Sumut dari semua urusan mesti uang tunai menjadi semua urusan mudah dan transparan realitis melihat hasil kinerjanya selama memimpin Blitar dan DKI Jakarta.

"Oleh karena itu, kami merasa terpanggil untuk memenangkan Djoss pada 27 Juni mendatang," lanjutnya.

Tak hanya itu, menurutnya, kelompok Simalungun Pro Djoss tidak hanya berasal dari masyarakat yang satu etnis saja namun juga seluruh suku yang ada di Sumatera Utara.

"Kita tidak hanya dari Simalungun saja, namun juga berasal dari suku Karo, Jawa, Toba, Pakpak, dan suku suku lainnya yang ada di Simalungun," ujar Idris kepada Djarot.

Kedatangan Djarot ke Desa Bangun Purba ini disambut dengan tarian Tolu Sahudulan dari putri-putri daerah Bangun Purba. (ril)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini