Polda Sumut Antisipasi Mayday Disusupi Kepentingan Pilkada 2018

Sebarkan:


Pelaksanaan Hari Buruh Internasional (May Day), yang jatuh pada besok, Selasa (1/5/2018) di wilayah Sumatera Utara (Sumut) khususnya di Kota Medan, kemungkinan akan disusupi oleh berbagai kepentingan Pilkada 2018.

Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan menjelaskan, kemungkinan tersebut akan dilakukan oleh Parpol, Calon Kepala/Wakil Kepala Daerah peserta pemilukada 2018 di Provinsi Sumut.
"Hari buruh dimanfaatkan untuk melakukan penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang mereka nilai tidak berpihak kepada rakyat," ujarnya kepada wartawan, Senin (30/4/2018).

MP Nainggolan menjelaskan, adapun perkiraan kerawanan yang kemungkinan terjadi di lokasi konsentrasi massa adalah sabotase, penembak gelap, teror bom, aksi unjuk rasa yang dilakukan dengan cara kurang santun, melempar dan memaki petugas.

Karenanya, pelaksanaan pengamanan dalam rangka Mayday, Polda Sumut akan melibatkan kekuatan personel sebanyak 2.495 personel, dengan rincian Polda Sumut 705 personel, Satgaswil 1.790 personel. 

"Polda Sumut beserta jajaran merupakan unsur kekuatan operasional yang ditugaskan memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Khususnya pada peringatan hari buruh Sedunia 1 Mei 2018, dengan menggelar pengamanan bekerjasama dengan mitra kamtibmas lainnya dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif di wilayah Provinsi Sumut," ucapnya.

Berdasarkan laporan yang diperoleh Polda Sumut, MP Nainggolan mengatakan bahwa saat ini elemen Serikat Buruh Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang diketahui telah membentuk panitia pelaksana dalam rangka memperingati Mayday 2018 yang akan dilaksanakan di wilayah masing-masing.

"Dengan bentuk kegiatan pawai, hiburan, lucky draw, bakti sosial, long march, unjuk rasa damai dan pembacaan pernyataan sikap pekerja/buruh," pungkasnya.

Adapun elemen serikat buruh yang akan mengadakan kegiatan di wilayah kota Medan ada 4 kegiatan, yakni Gerakan Rakyat Melawan Sumatera Utara (Geram-SU) akan melaksanakan kegiatan unjuk rasa dan long march titik kumpul Istana Maimun menuju Lapangan Merdeka, dipimpin Hendro Susanto dan Amin Basri dengan jumlah massa lebih dari 500 orang dengan tuntutan hapuskan Out Sourching, tolak PP 78 tahun 2016 tentang pengupahan tertibkan Perda tentang Ketenagakerjaan, menolak upah murah, dan tolak pemberanusan SP/SB (Union Busting). 

Selanjutnya, Serikat Buruh FSPMI Provinsi Sumut akan melaksanakan kegiatan unjuk rasa di Kantor Gubernur dan Lapangan Merdeka, dengan jumlah massa lebih dari 300 orang, dipimpin Willy Agus Utomo dan Toni Rikson Silalahi dengan tuntutan hapuskan outsourching dan pemagangan, jaminan sosial gratis tanpa iuran, revisi peraturan pemerintah no 45/2015 tentang Dana pensiun harus sama dengan PNS/TNI/Polri sebesar 60% dari upah terakhir, Tolak upah murah/Cabut PP 78/2015 tentang upah yang memiskinkan buruh, stop kriminalisasi terhadap pengurus dan anggota FSPMI yang kerja sebagai Security di PT Karya Delka Maritim Belawan, perbaikan kuantitas, kualitas dan fasilitas dan penempatan tugas pengawas tenaga kerja provinsi Sumut.

Lalu, pelaksanaan kegiatan May Day di Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Pancing Jalan William Iskandar Pancing. Berupa pelaksanaan Talk Show/Seminar, Panggung Hiburan Lapangan, Pembagian sembako gratis, jalan santai, tarik tambang, lomba makan kerupuk, lari goni dan panjat pinang.

Kemudian, perayaan May Day dilaksanakan di Gelanggang Remaja dengan bentuk kegiatan panggung hiburan, lucky draw, pembacaan pernyataan sikap pekerja/buruh, donor darah, pembagian sembako gratis jumlah massa lebih dari 1.500 orang yang berasal dari 429 perusahaan di KIM I, KIM II, KIM III dan KIM IV Mabar. (Ril)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini