Informasi dihimpun wartawan, tewasnya pensiunan karyawan
PT Perkebunan Nusantara II itu diketahui pertama kali oleh sang cucu, Jaskia
(10), saat bocah perempuan tersebut hendak buang air kecil di kamar mandi.
Namun begitu menyaksikan sang kakek tidak lagi bernafas
dan dalam posisi tubuh terlungkup di lantai kamar mandi, spontan saja Jaskia
menjadi panik dan berteriak histeris.
Sebaliknya, begitu mendengar suara teriakan anaknya, sang
ibu, Mistik (43), bergegas masuk ke dalam rumah. Hanua saja, sesaat setelah
masuk ke kamar mandi, Mistik justru mendapati ayahnya telah terbujur kaku di
tempat itu.
Seketika itu, Mistik meminta pertolongan para tetangga,
untuk kemudian bersama-sama memindahkan tubuh sang ayah ke ruang tamu. Malang
bagi korban, saat tubuhnya diperiksa, justru dia dinyatakan telah meninggal
dunia.
Menyadari hal tersebut, warga lantas melaporkan kejadian
itu kepada Kepala Dusun IV Desa Tandam Hilir I, Ridwan, lalu meneruskannya ke
pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Binjai.
Kapolres Binjai, AKBP Donal P Simanjuntak, saat
dikonfirmasi wartawan melalui Kasubbag Humas, AKP Lengkap Tarigan, Rabu
(25/4/2018) membenarkan kejadian itu.
Menurutnya, kematian korban diduga murni akibat faktor kecelakaan.
"Jadi, sewaktu korban sibuk memperbaiki mesin pompa
airnya yang rusak, tiba-tiba saja aliran listrik di wilayah itu padam,"
ujar Lengkap.
"Nahas, pada saat aliran listrik kembali menyala,
korban malah tersengat listrik, akibat kabel mesin pompa air yang dipeebaikinya
masih tersambung pada stopkontak," imbuhnya.
Pasca kejadian itu, lanjut Lengkap. Jenazah Gino Arianto
segera disemayamkan di rumahnya, untuk kemudian dimakamkan. Pasalnya, pihak
keluarga menolak dilakukannya proses visum terhadap jenazah korban.(Ismail)