Pemerintah Kota (Pemko) Binjai diharapkan bersikap antisipatif menyikapi tren kenaikan harga bahan pangan dan kelangkaan elpiji bersubsidi, yang kerap terjadi pada momen menjelang dan selama hari besar keagamaan.
Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Gerakan Muda Hati Nurani Rakyat (Gema Hanura) Kota Binjai, Ismail Lubis, menyikapi semakim dekatnya momen bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah.
"Seharusnya, sejak saat ini Pemerintah bisa lebih aktif dan responsif. Sebab selama ini, Pemerintah menunggu gejolak muncul, barulah Tim Pengendali Inflasi Daerah bekerja," ujarnya kepada wartawan, Selasa (24/4/2018) siang.
Menurut Ismail, pemantauan awal terhadap harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok di pasar, penting untuk dilakukan pemerintah. Sehingga jika terjadi situasi tidak menguntungkan bagi masyarakat, maka tindakan lanjutan dapat segera dilakukan.
"Petugas lapangan kita kan ada. Kerahkan saja mereka untuk melakukan survey lapangan, sehingga bisa diketahui ada dan tidaknya fluktuasi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok di pasar," terang Ismail.
Selain itu, sambungnya. pemerintah diharapkan mampu bekerjasama dengan kepolisian dan pihak-pihak terkait, dalam mendeteksi dan melakukan penindakan terkait adanya praktik kecurangan yang dilakukan para spekulan pasar.
"Artinya, jika ada indikasi kelangkaan dan kenaikan harga kebutuhan pokok, maka Pemerintah bisa segera menentukan kebijakan, misalkan dengan menggelar operasi pasar, tanpa sempat membuat masyarakat resah," pungkasnya. (Ismail)
