Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai partai pengusung Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2014 lalu, bertekad menjadikan Sumatera Utara (Sumut) sebagai basis konsolidasi pemenangan Jokowi di Pilpres 2019.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, pasangan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus (Djoss) yang diusung PDIP dan PPP di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2018, harus menang.
"Persahabatan Pak Djarot dengan Pak Jokowi telah berlangsung lama. Sejak keduanya menjabat Walikota. Keduanya adalah gambaran pemimpin rakyat, pemimpin bersih dan rendah hati. Kemenangan Djarot-Sihar dipastikan memperkuat Presiden Jokowi, demikian sebaliknya," ujar Hasto saat menghadiri rapat konsolidasi partai di Medan, Jumat (20/4/2018).
Untuk membuktikan ucapannya, Hasto mempersilahkan masyarakat Sumut untuk mengecek sendiri rekam jejak kepemimpinan Djarot.
"Pak Djarot tidak hanya mencerminkan pemimpin yang jujur dan amanah. Pak Djarot selama menjadi Walikota Blitar sangat terkenal karena kebijakan bedah rumah, reformasi anggaran, dan peningkatan pelayanan publik," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Djoss, Jumiran Abdi mengatakan, pelayanan rakyat adalah yang utama di mata Djarot. Menurut Jumiran, bagi Djarot, rakyat menjadi dedikasi jalannya pemerintahan.
"Pak Djarot tidak pernah menekan rakyat," ujar Jumiran.
Selain itu, Jumiran optimistis Sihar Sitorus mampu melengkapi kepemimpinan Djarot Saiful Hidayat. Sebab, pengusaha asal Kabupaten Toba Samosir itu dinilai sangat paham bagaimana memajukan Sumut dari sektor ekonomi.
"Sihar pengusaha sukses yang bercita-cita memajukan Sumut dan mengembalikan kejayaan Sumut," pungkasnya. (ril)
