KARO-Untuk menindaklanjuti tuntutan aksi demo ribuan
warga Desa Batukarang Kecamatan Payung, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH,
Wakil Bupati Cory S Sebayang, Sekda Kabupaten Karo Kamperas Terkelin Purba,
Kapolres AKBP Benny Remus Hutajulu, Sik dan sejumlah pimpinan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Karo datang menemui dan bertatap muka dengan
warga Desa Batukarang, Jumat (20/4).
Dalam pertemuan yang dilakukan di losd desa itu warga
Desa menyampaikan 11 poin tuntuta sesuai dengan aspirasinya kemarin ke kantor
DPRD dan kantor Bupati Karo.
Begitu usai mendengarkan keluhan masyarakat Desa Batu
Karang Bupati Karo, Wakil Bupati, kepala OPD terkait dan unsur FKPD Kabupaten
Karo secara langsung aspirasi yang disampaikan diantaranya seperti kebutuhan
pembangunan infrastruktur, pertanian, pendidikan, kesehatan, dan lainnya akibat
dampak bencana Gunung Sinabung yang berkepanjangan.
“Dari hasil runggu ini nanti akan diketahui mana yang
bisa dikerjakan oleh masyarakat, apa yang bisa dikerjakan oleh Pemkab Karo.
Tapi perlu diketahui bahwa semuanya harus sesuai mekanisme dan aturan yang ada.
Yang tidak bisa dikerjakan Pemkab Karo, kami akan berkoordinasi dengan Provinsi
hingga ke Pemerintah Pusat untuk menuntaskan segala persoalan yang ada,” terang
Bupati Terkelin Brahmana.
Sementara Kapolres Tanah Karo, Kapolres AKBP Benny Remus
Hutajulu, Sik mengapresiasi keharmonisan dan semangat kebersamaan warga desa
Batukarang mulai dari aksi unjuk rasa hingga runggu. “Luar biasa kuatnya
kebersamaan warga desa ini, demo nya pun kemarin tertib dan betul-betul
penyampaian aspirasi secara damai. Namun perlu saya luruskan, tentang adanya berita
tidak benar (hoax) yang berkembang di masyarakat Karo, yaitu ada uang ratusan
milyar di kantor Bupati Karo. Nah, itu tidak benar. Kami bersama Kejari Karo
selalu monitor penggunaan anggaran Pemkab Karo agar tepat sasaran untuk
kepentingan pembangunan dan masyarakat,” jelasnya.
Ditambahkannya, soal 11 usulan atau tuntutan warga desa
Batukarang, mungkin ada yang bisa langsung dipenuhi ada juga yang tidak bisa,
karena dibatasi mekanisme dan aturan. Namun demikian tentunya semuanya bisa
dikordinasikan dengan provinsi maupun ke pemerintah pusat, ujarnya.
Ketua Aksi Demo sekaligus Penanggungjawab demo, Ir Andareas
Ginting, MP, Polo Ginting, Ketua Karang Taruna desa Batukarang, Dedi Hasanov
Bangun dan Ismin Bangun mengungkapkan 11 poin tuntutan/aspirasi mereka, yakni,
akibat pertanian gagal total, para orang tua tidak mampu lagi memenuhi biaya
pendidikan anak.” Untuk itu kami menuntut agar biaya anak sekolah hingga
perguruan tinggi disubsidi pemerintah. Selanjutnya, bantuan pertanian,
kesehatan, normalisasi jaringan irigasi yang tertimbun pasir akibat seringnya
muntahan debu Sinabung. Normalisasi itu harus dilakukan secara rutin.
Selanjutnya menyangkut krisis air bersih, PDAM Tirtamalem
sudah lama tidak beroperasi, hampir dua tahun. Karena sumber mata air “Lau
Naga” airnya sudah kering. Untuk itu, agar segera dibangun di sumber mata air
yang baru. Akibat erupsi Sinabung yang berkepanjangan banyak seng atap rumah
warga rusak, beberapa tahun lalu pernahdidata atap seng rumah warga yang rusak,
namun hingga hari ini, satu buah seng pun tidak ada sampai ke desa ini,” ujar
Andareas Ginting.
Menjelang berakhirnya runggu, perwakilan BPD desa
Batukarang, Temanta Bangun mengutarakan pentingnya pemekaran desa Batukarang,
mengingat desa itu sudah terlalu padat penduduknya, yakni sekitar 1.700 KK.
Saat itu juga Bupati Karo setuju adanya usulan pemekaran, apabila sesuai dengan
mekanisme.
"Melalui Asisten Pemerintahan, Drs Suang Karo-karo
dan Kepala Bagian Kemasyarakatan dan Bina Pemerintahan Desa/Kelurahan Setdakab
Karo, Eva Angela, S.SS, MM memberi respon positif pemekaran desa Batukarang
jadi dua (2) desa, pada prinsipnya sudah terpenuhi panitia pemekaran, berita
acara musyawarah, daftar hadir karena sesuai amanah Permendagri Nomor 1 tahun
2017 tentang penataan daerah secara adminitrasi sudah laya," beber Suang (marko)