Besok May Day, Ribuan Buruh FSPMI Sumut Turun ke Jalan

Sebarkan:

Deliserdang - Ribuan buruh yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Provinsi Sumatera Utara (DPW FSPMI Sumut) memastika turun kejalan melakuan aksi peringatan hari buruh Internasional atau May Day 1 Mei 2018 di Medan.

Ketua FSPMI Sumut Willy Agus Utomo pada Senin (30/4) mengatakan aksi nanti akan mengerahkan massa anggota FSPMI di 12 Kabupaten/Kota di Sumut dan di bagi tiga zona titik aksi. Willy merinci rute aksi hari buruh untuk aksi zona utama aksi di pusatkan di Medan dengan titik kumpul massa di Lapangan Merdeka Medan, kemudian long march menuju bundaran SIB Jalan Gatot Subroto, kemudian dari situ bergerak menuju kantor Gubernur Sumatera Utara Jalan Diponegoro Medan.

"Untuk masa aksi di Medan kami prediksi dua ribu orang yang bersal dari anggota buruh FSPMI Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi dan Batu Bara," ujar Willy.

Untuk zona kedua, titik aksi di Kantor Bupati Labuhan Batu Utara, masa 800 orang yang berasal dari buruh FSPMI Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu dan Labuhan Batu Induk, mayoritas massa buruh perkebunan.

"Zona tiga, titik tujuan aksi di pusatkan di kantor Walikota Padang Sidempuan, masa aksi berjumlah 500an angggota FSPMI se Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) yang bersal dari Padang Sidempuan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara dan Mandailing Natal," terangnya.

Dalam aksi nanti para buruh tetap mengusung tuntutan secara Nasional dan daerah, Tiga Tuntutan Rakyat / Buruh (Tritura Plus) menjadi tema utama, yakni satu, Turunkan Harga Bersa, BBM, Listrik serta pemerintah memberikan kepastiaan ketersediaan pangan dan energi. Dua tolak upah murah, cabut PP 78 tahun 2015 tentang pengupahan, jadikan 84 item Kebutuhab Hidup Layak (KHL). Tiga Tolak TKA Tiongkok dan Cabut Perpres No 20 tahun 2018 tentang TKA. Plus hapus Outsourcing dan 2019 pilih presiden yang pro buruh.

"Untuk tuntutan daerah, kita minta agar Gubernur Sumut peduli akan kehidupan dan kesejahteraan kaum buruh, Kemudian kita meminta agar Gubernur mencopot direktur PT Perkebunan Sumatera Utara (PSU), kerena perusahaan milik pemda itu melakukan PHK sewenang wenang terhadap pekerjanya, dan beberapa tuntutan perburuhan lain di daerah Sumut," tegas Willy.

Lebih lanjut Willy, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Sumut khususnya pengguna jalan seputaran titik aksi, menurutnya aksi ini dilakukan sebagai momentum peringatan kepada pemerintah, bahwasanya hingga saat ini kaum buruh di Indonesia pada umumnya dan Sumut pada khususnya masih jauh dari sejahtera.

"Kepada masyarakat Sumut kami mohon maaf jika pada besok aktivitasnya sedikit terganggu, dan kami juga meminta kepada kepolisan Polda Sumut melakukan pengamanan dengan humanis kepada para buruh yang melakukan aksi hari buruh nantinya," pungkasnya.(manahan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini