Pemko Tikep Targetkan 4 Bulan Kedepan Dapat Ekspor Produk Unggulan dari BUMDes

Sebarkan:


Pemerintah Kota (Pemko) Tidore Kepulauan, Maluku Utara menargetkan empat bulan kedepan sudah mampu melakukan eksport sejumlah produk unggulan Desa, terutama produk unggulan yang dihasilkan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Kepastian untuk memasarkan produk unggulan desa di pasaran internasonal ini disampaikan Walikota Tidore Kepulauan, H.Ali Ibrahim di hadapan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dalam dialog Diseminasi Dana Desa, di Aula Sultan Nuku Kantor Walikota Tidore Kepulauan, Kamis (8/3/2018) lalu.

H. Ali Ibrahim menjelaskan bahwa sampai saat ini sudah ada sejumlah BUMDes yang telah mengangkat dan mengolah sumberdaya di desanya menjadi suatu produk unggulan yang siap bersaing di pasaran domestic dan internasional.

Di sela-sela kunjungan Menteri Keuangan, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan berkesempatan menampilkan pameran produk unggulan dari enam Desa yang dikelola oleh BUMDes masing-masing, diantaranya Desa Maitara Utara, Desa Tadupi, Desa Koli, Desa Toseho, Desa Tauno dan Desa Nuku.

Pameran produk tersebut menampilkan sejumlah produk olahan hasil pertanian dan perkebunan seperti, Kopra putih, Minyak Arang Tempurung, Sabut Kelapa, Keripik Pisang dan Singkong dan lain-lain, serta olahan hasil perikanan seperti ikan segar, Lobster, Abon Ikan, yang sudah dipasarkan di sejumlah kota besar di Pulau Jawa.

Bahwa keseriusan Pemerintah Tidore Kepulauan dalam memaksimalkan produk unggulan desa adalah dengan menggandeng LSM Nasional.

"Rumah Pemberdayaan Indonesia untuk bekerjasama. Kerjasama ini dilakukan untuk menjamin bahwa Dana Desa benar-benar digunakan untuk membiayai program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui BUMDes, serta untuk mendukung salah satu program nasional yaitu “One Village One Product” atau Satu Desa Satu Produk Unggulan," ujar Ali Ibrahim.

Oleh karena itu, setelah melihat perkembangan sejumlah BUMDes yang dirasakan mampu memaksimalkan sumber daya desanya menjadi sebuah produk unggulan, maka Pemerintah Daerah berusaha untuk membuka jaringan pemasaran ke sejumlah daerah di Indonesia yang permintaan terhadap produk desa sangat tinggi.

"Kami juga sangat yakin dalam waktu empat bulan kedepan kita sudah mampu memasarkan sejumlah produk unggulan desa ke luar negeri," ujarnya.

Sementara, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati menyambut baik rencana Walikota untuk membuka peluang ekspor bagi sejumlah produk unggulan desa.

Namun, dia juga mengingatkan Kepala Desa bersama para pimpinan BUMDes yang ingin membuka pasaran di luar negeri harus benar-benar siap dalam menjual produknya.

Kesiapan tersebut antara lain adalah benar-benar mengetahui kebutuhan pasar internasional, mempelajari produk yang akan dipasarkan di negara lain, mempelajari kualitas produk yang menjadi standar di negara tujuan serta yang terakhir adalah kesiapan BUMDes dalam meningkatkan produknya secara bertahap. 

Sri Mulyani mengingatkan bahwa 17 tahun silam pernah ada ekspor ikan dari wilayah Kota Tidore Kepulauan ke negara Jepang, namun saat itu hanya terjadi satu kali pengiriman.

"Oleh karena itu apabila Pemko Tidore Kepulauan ingin kembali membuka peluang ekspor, agar dapat berhubungan dengan pihak Bea dan Cukai, mereka pasti mau membantu dengan senang hati," tutup Sri Mulyani.

Seperti diketahui bahwa Pemko Tidore Kepulauan di tahun 2017 telah menerima Dana Desa sebesar Rp. 40.994.505.000 (Empat Puluh Milyar Sembilan Ratus Sembilan Puluh Empat Juta Lima Ratus Lima Ribu Rupiah) yang ditransfer dalam dua tahap dan realisasinya mencapai 100 persen dan telah ditransfer ke semua desa.

Untuk tahun 2018 ini, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan ini menerima Alokasi Dana Desa sebesar Rp. 39.930.625.000,- (Tiga Puluh Sembilan Milyar Sembilan Ratus Tiga Puluh Juta Enam Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah). (Susadam)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini