KARO-Dalam rangka penyusunan Peraturan Bupati terkait
rencana kontijensi menghadapi ancaman letusan Gunung Sinabung. Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo bekerja sama dengan LPPM
UPN Veteran Yogyakarta mengadakan kegiatan Pembaruan Dokumen Rencana
Kontinjensi Erupsi Gunung Sinabung, Rabu (27/03) yang berlangsung selama 2 hari
di ruang rapat Bupati Karo.
Kegiatan ini dimotori oleh Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD
Kabupaten Karo yang menghadirkan narasumber peneliti kebencanaan seperti
Dosen-dosen Magister Manajemen Kebencanaan
LPPM UPN Veteran Yogyakarta diantaranya Ketua Pusat Study Bencana UPN Dr.
Eko Teguh Paripurno, MT, Ketua Peneliti Dr. Puji Lestari, SIP, M.Si dan Arif
Rianto, MT.
Kalak BPBD Karo Martin Sitepu melalui Sekretaris Sarjana Ginting, MM didampingi
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Suryabakti menyampaikan kegiatan penyusunan
dokumen rencana kontinjensi gunung Sinabung bertujuan sebagai pedoman
perencanaan.
“Semoga dalam kegiatan ini dapat menghasilkan suatu
dokumen rencana kontinjensi sebagai pedoman perencanaan bagi pemerintah daerah
untuk menentukan kebijakan lebih lanjut dalam penanganan bencana erupsi gunung
Sinabung,” ujarnya.
Ia mengatakan, kegiatan pembaruan dokumen rencana
kontinjensi ini dimaksudkan untuk menyusun suatu perencanaan untuk mengurangi
indeks resiko bencana di daerah. Yang secara spesifik bertujuan untuk
memberikan landasan operasional, strategis, dan pedoman bagi seluruh pihak
penyelenggara penanggulangan secara menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi
dengan baik.
Pantauan wartawan, sebelum menyusun dokumen rencana
kontinjensi, terlebih dulu dipaparkan pengantar kegiatan mulai dari renkon,
profil bencana Sinabung, pengembangan skenario, perencanaan sektoral, rencana
tindak lanjut hingga sistem komando tanggap darurat.
Pengembangan skenario dilakukan berdasarkan skenario
terburuk erupsi Sinabung tahun 2010 dan 2013, dampaknya mengikuti Peta Kawasan
Rawan Bencana (KRB). Sementara perencanaan sektoral dibagi sesuai dengan bidang
masing-masing yang dibagi menjadi 8 kelompok. Masing-masing kelompok yaitu
Manajemen dan Posko Penanganan Darurat Bencana, Sub Bidang SAR dan Evakuasi,
Sub Bidang Kesehatan dan Psikososial, Sub Bidang Pengungsian dan Huntara, Sub
Bidang Air Bersih dan Sanitasi, Sub Bidang Transportasi, Distribusi dan
Logistik, Sub Bidang Keamanan dan Ketertiban, Sub Bidang Khusus Ternak.
Selanjutnya dokumen rencana kontinjensi disusun sesuai
dengan hasil diskusi sektoral masing-masing bidang. Hasil penyusunan kemudian
dievaluasi bersama-sama sehingga diperoleh dokumen valid yang mencakup semua
sektoral.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Pos Pemantau Sinabung
(PVMBG) Armen Putra memaparkan mengenai perkembangan aktivitas Gunung api
Sinabung. Aktifitas Sinabung meningkat pada tanggal 18 Februari 2018, erupsi
dengan ketinggian kolom mencapai 5km. Setelah di pantau melalui satelit,
ketinggian tinggi kolomnya mencapai 17 Km dan sembaran abu vulkanik meliputi ke
daerah Aceh Tenggara.
“Saat ini aktifitas Sinabung mulai menurun, namun gempa
tektonik masih meningkat. Sehingga statusnya masih berada di level Awas
(IV),”paparnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan simulasi kelas yang
menggambarkan sistem koordinasi jika bencana erupsi gunung Sinabung terjadi.
Ikut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya personil
KODIM 0205/TK, Polres Karo, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVMBG), BPBD Karo, Unit Reaksi Cepat BPBD Karo, DPPPA, Dinas Kesehatan, RSUD,
Dinas Perhubungan, Dinas Kominfo, Bagian Hukum dan HAM, Dinas PU, Dinas
Lingkungan Hidup, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, Satpol PP, Klasis GBKP,
Tagana dan perwakilan dari Kecamatan. (Marko Sembiring)