Pasca Mundurnya Afifuddin Lubis, Ketua GP Ansor Deliserdang Harap Warga NU Tetap Gunakan Hak Pilihnya

Sebarkan:


Ketua PC GP Ansor Deliserdang Joel Pulungan S.Sos menghimbau agar warga Nahdlatul Ulama (NU) Sumatera Utara tidak bingung menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu).
Hal ini disampaikan Joel Pulungan pada Kamis (8/2/2018) pasca mundurnya Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Utara Afifuddin Lubis sebagai Ketua Tim Sukses Bakal Pasangan Calon (bapaslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2018 Edy Rahmayadi -  Musa Rajekshah.
"Pasca pengunduran diri ayahanda Afifuddin Lubis  sebagai Ketua Tim Sukses Eramas, warga NU Sumatera Utara tidak perlu bingung untuk menentukan pilihan paa  Pilgubsu 2018. Sikap ayahanda Afifuddin sudah tepat dengan tetap berkhidmat di NU dan meninggalkan jabatan sebagai Ketua Tim Sukses Eramas,” kata Joel Pulungan.
Menurutnya, NU tidak boleh terlibat politik praktis sesuai amanah organisasi. Hal ini juga berlaku bagi badan otonom di bawah NU seperti Ansor, Fatayat, IPNU dan IPPNU.
"Meskipun tidak boleh terlibat politik praktis, warga NU tetap mempunyai hak politik untuk mendukung dan memilih salah satu paslon yang ada. Warga NU bebas memilih yang meruapakan hak setiap Warga Negara Indonesia,” tegasnya.
Masih menurut Joel, Pilgubsu tahun ini kemungkinan besar akan diikuti tiga bapaslon yaitu  bapaslon Edy Rahmayadi -  Musa Rajekshah, JR Saragih - Ance dan Djarot Syaiful Hidayat – Sihar Sitorus seiring belum adanya penetapan calon oleh KPU Sumatera Utara.
"Pilgubsu tahun ini diikuti oleh dua bapaslon yang berasal dari NU yaitu pasangan JR.Saragih- Ance dan pasangan Djarot-Sihar Sitorus,” ucapnya.
Dijelaskan Joel Pulungan, calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Ance merupakan warga Nahdliyyin Sumatera Utara yang berkiprah di NU dari IPNU dan Ansor hingga sekarang menjabat sebagai Ketua DPW PKB Sumatera Utara.
Sementara calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Syaiful Hidayat merupakan warga NU seperti yang ditegaskan oleh Tokoh Muda Nasional Nusron Wahid yang juga mantan Ketua PP GP Ansor jika Djarot dari lahir sudah NU.
Dirinya juga menjelaskan jika selama ini  Djarot dikenal hanya sebagai mantan Walikota Blitar selama dua periode dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Djarot pernah aktif dalam kepengurusan NU di Blitar.
Bahkan hingga saat ini  Djarot sangat dekat dengan tokoh-tokoh NU. Selain mengamalkan tradisi-tradisi NU, Djarot juga konsisten membangun silaturrahim dengan kiai-kiai NU dan para ulama.
Tidak hanya itu, Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siraj memanggil Djarot dengan sebutan Mbah. Bahkan mereka berdua telah lama bersahabat, yaitu sejak Djarot menjadi Walikota Blitar, Djarot sering bersilaturrahmi ke KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) dan KH. Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) seperti yang diungkapkan Nusron Wahid tentang Djarot.
"Edy Rahmayadi juga bukan orang asing di tubuh NU, beliau aktif hadir mengikutinya kegiatan - kegiatan NU Sumut, malah pada saat Konfrensi Wilayah (Konferwil) NU Sumut beliau hadir sebagai pemateri dan juga sempat berfoto dengan dengan pasukan Banser Deliserdang yang ditugaskan membantu kepanitian Konferwil. Jadi warga NU Sumut tidak perlu ragu menggunakan hak pilihnya,” jelas Joel Pulungan. (Manahan) 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini