Kapolres Langkat Berharap Simulasi Sispam Kota Tidak Menjadi Kenyataan

Sebarkan:

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Langkat, ricuh. Para demonstran dari salah satu Pasangan Calon (Paslon), menggelar aksi unjuk rasa berpusat di Alun-alun T Amir Hamzah Jalan Proklamasi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.

Bahkan akibat kericuhan ini, petugas gabungan dari Polri dan TNI serta Satpol PP mengambil tindakan keras dan terukur.

Salah satu pendemo yang coba memprovokasi dan membuat kegaduhan harus dilumpuhkan dengan timah panas (ditembak).

Tindakan tegas dan terukur dari petugas ini membuat para demonstran dapat diamankan. Bahkan beberapa terduga provokator berhasil diamankan.

Setiap adegan ini merupakan simulasi Pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Langkat.

Kapolres Langkat, AKBP Dede Rojudin simulasi Sispam Kota tidak benar-benar terjadi di kota Langkat. Katanya, bila hal tersebut terjadi akan mengganggu keamanan kabupaten Langkat.

"Kita berharap apa yang kita simulasikan hari ini tidak terjadi," katanya, di Alun-alun Tengku Amir Hamzah, Rabu (14/2/2018). 

Kapolres mengatakan, tujuan simulasi tersebut untuk mengantisipasi kerawanan yang mungkin terjadi pada pilkadang mendatang, mulai dari pencoblosan, penghitungan hingga penerapan kepala daerah.

"Kita siap mengawal tahapan pilkada di Langkat dengan baik," katanya.

Dia mengatakan simulasi melibatkan 500 personil yang terdiri dari anggota kepolisian, Arhanud, Brimob, Raider dan Marinir.

Kerusuhan yang digambarkan pada sispam kota berawal dari ketidaksenangan masyarakat yang tidak bisa mencoblos di Tempat Pemungutan Suara.

Karena hingga pukul 13.00 WIB, mereka juga tidak diberikan kesempatan memilih membuat warga marah. Mereka merusam TPS dan hendak merebut kotak suara.

Petugas pun mengamankan kotak suara menggunakan sepeda motor. Namun, provokator berusaha merebut kotak suara dengan cara memaksa mereka menyerahkan kotak berisi surat suara tersebut.

Beruntung, kotak suara berhasil diamankan. Namun, warga yang tidak senang menggeruduk kantor KPU dan membakar ban bekas sembari berorasi.

Karena warga tidak mengindahkan instruksi petugas untuk membubarkan diri, petugas pun menurunkan pasukan sabhara dan brimob serta mengerahkan water canon dan berhasil membubarkan warga. (lkt-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini