Sembari menangis, petani karet ini mengucapkan rasa
syukurnya kepada Allah SWT yang telah mengundangnya ke Tanah Suci lewat bantuan
calon bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin.
Lulusan sekolah dasar ini seakan tidak percaya kalau dia
baru saja menjalankan ibadah Umroh dan menginjakkan kakinya di Masjid Nabawi
maupun di Masjidil Haram Mekkah.
"Saya sudah berdoa dan menunggu selama 53 untuk bisa
menjalani umroh dan akhirnya kesempatan datang," katanya dengan terbata,
Jumat (23/2/2018).
Selama ini katanya, dia hanya bisa bersedih dan
bertanya-tanya dalam hati, apakah di sisa umurnya yang sudah senja ini masih
diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk berangkat beribadah ke tanah suci
Mekkah.
"Saya sering sedih setiap kali ada orang di kampung
atau di sekitar rumahnya baru pulang dari beribadah haji atau umroh, apakah
saya punya kesempatan," katanya.
Sulitnya untuk mewujudkan impian tersebut karena kondisi
ekonomi yang paspasan. Dengan 11 putra dan tingginya kebutuhan hidup membuatnya
sulit menabung, bahkan terpaksa menjual kebunnya demi memenuhi kebutuhan hidup.
Penantian panjangnya akhirnya terjawab saat dia
menghadiri pertemuan dengan calon bupati Langkat Terbit Rencana, pada acara
Isra Mi’rad di Masjid Azizi Paluh Manis.
Pada kesempatan itu Terbit Rencana tiba-tiba menunjuknya
dan warga lainnya untuk berangkat Umroh.
"Sampai di rumah saya langsung sujud syukur seraya
menangis. Keberangkatan saya pergi umroh ini sungguh di luar dugaan. Tapi Allah
SWT telah memilih bapak Terbit Rencana PA, orang yang dermawan, untuk membantu
saya berangkat," katanya.
Dia mendoakan agar Terbit Rencana Peranginangin kelak
terpilih menjadi Bupati Langkat
"Budi baik bapak Terbit Rencana harus dibalas pula
dengan kebaikan. Dukung beliau agar terpilih untuk meminpin Langkat ini,"
katanya. (lkt-1)