Bupati Remigo Harap Masyarakat Hilangkan Ketergantungan Pada Pemerintah

Sebarkan:

Bupati Pakpak Bharat, Dr. Remigo Yolando Berutu, M.Fin, MBA, menegaskan pentingnya menghilangkan sikap ketergantungan dari masyarakat terhadap pemerintah akan pelaksanaan pembangunan. 

“Jadilah masyarakat yang produktif dan tidak hanya bersifat menunggu sehingga pembangunan akan menunjukkan kepedulian partisipasi aktif masyarakat," ujarnya pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk program pembangunan di tahun 2019 tingkat Kecamatan STTU Julu, di Aula Kecamatan tersebut, Ulu Merah, Senin (5/2/2018).

Bupati mengharapkan agar masyarakat lebih berdaya. “Jangan hanya menyalahkan pemerintah jika belum mencapai kesejahteraan. Cobalah untuk bekerja lebih keras lagi karena ini untuk kepentinganmu dan keluargamu," tegasnya di hadapan utusan masyarakat dari 5 Desa se-Kecamatan STTU Julu, sembari menyebutkan sudah banyak upaya yang dilakukan dalam melayani masyarakat untuk mengurangi beban mereka dari aspek pendidikan, seperti sekolah gratis, beasiswa dan bantuan transportasi pendidikan, aspek kesehatan, infrastruktur, administrasi kependudukan dan sebagainya.

Bupati yang dalam kesempatan ini didampingi Sekda, Sahat Banurea, S.Sos, M.Si Asisten Administrasi dan Pembangunan, serta para pimpinan OPD bersama para jajarannya mengajak masyarakat untuk merubah cara berfikir.

Misalnya dalam produk pertanian tidak hanya terpaku menghasilkan bahan mentah saja, tetapi coba menghasilkan produk turunan dari hasil pertanian mereka.

“Selain itu masyarakat bersama unsur pemerintahan di Desa bisa memaksimalkan DD (Dana Desa) dan ADD (Anggaran Dana Desa) dalam segala kegiatan pembangunan di Desanya masing-masing," sambung Remigo.

Secara khusus Bupati mengutarakan akan menstimuli masyarakat untuk menjadikan tanaman jagung sebagai salah satu produk pertanian andalan di Pakpak Bharat, dan untuk itu melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan memberikan bibit jagung. “Intinya adalah agar kualitas hidup masyarakat meningkat," tandasnya.

Senada dengan Bupati, Sekda Sahat Banurea menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat merupakan kekuatan terbesar dalam pembangunan.

“Harus ada sinergi antara pemerintah dan masyarakat sehingga roda pembangunan dapat berjalan dengan baik," ucap Sekda dan menyampaikan bahwa tahun 2019 sebagai tahun ke-4 dari RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat yang memiliki posisi strategis dalam rangka pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat.

Selain itu Sekda menyampaikan bahwa mekanisme Musrenbang kali ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena sudah terkoneksi dengan aplikasi SIMRAL (Sistem Informasi Manajemen, Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan) yang sudah diterapkan sejak tahun lalu. “Semoga Musrenbang ini berjalan dengan dan tepat sasaran, serta sesuai dengan keinginan masyarakat," sebutnya.

Acara juga diisi dengan presentasi dari Bappeda yang disampaikan oleh Ka. Bappeda, Jalan Berutu, S.Pd, MM, dengan dipandu Camat STTU Julu, El Hidayat Berutu, SH, MAP, serta diisi dengan tanya jawab bersama masyarakat yang direspon dengan baik oleh Bupati bersama para pimpinan OPD terkait.

Musrenbang di Kecamatan STTU Julu merupakan Musrenbang perdana di tingkat Kecamatan se-Kabupaten Pakpak Bharat. Sebelumnya didahului dengan Musrenbang Desa, yang dilaksanakan pada tanggal 22 s/d 26 Januari 2018 yang lalu.

Musrenbang tingkat Kecamatan selanjutnya adalah Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut, Siempat Rube, Salak, Pagindar, Tinada, STTU Jehe, dan berakhir di Kecamatan Kerajaan pada tanggal 14 Februari 2018. (Humas Pakpak) 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini